Usai Kim Jong-un Dikabarkan Meninggal, Masyarakat Korea Utara Alami Hal Memprihatinkan
Selasa, 28 April 2020 -
KABAR tentang kesehatan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un masih simpang siur! Tidak adanya pernyataan resmi dari pemerintah setempat membuat spekulasi terus bermunculan.
Beberapa negara menyebutkan bahwa pemimpin diktator tersebut sudah meninggal usai menjalani operasi penyakit jantung. Sementara yang lainnya menyebutkan bahwa ia masih hidup dan sedang dalam masa pemulihan.

Menurut badan intelijen Korea Selatan, pemimpin di negara saudaranya tersebut dalam keadaan hidup dan sehat. Berbeda dari Korea Selatan, negara Jepang menginformasikan bahwa Kim Jong-un dalam keadaan vegetatif. Sementara seorang jurnalis Hong Kong memastikan bahwa ia telah meninggal, berdasarkan informasi dari narasumber terpercaya.
BACA JUGA:
Kim Jong-un Sakit Keras, Korea Utara Akan Dipimpin Presiden Perempuan
Terlepas dari semua itu, satu hal yang pasti: kepemimpinan Korea Utara sedang dalam masa kekosongan kekuasaan. Kosongnya pemerintahan tersebut menimbulkan kebingungan di masyarakat. Salah satu dampak dari kebingungan tersebut adalah munculnya fenomena panic buying di masyarakat.
Menurut informasi yang dilansir The Sun, supermarket di ibukota Pyongyang 'diserbu' oleh masyarakat. Rak-rak di supermarket kosong. Mereka memborong seluruh bahan makanan, deterjen, hingga alkohol. Tak hanya bahan pokok saja yang dibeli oleh mereka, produk-produk impor dari luar negeri juga laris dibeli.

Ketidakterbukaan pemerintah Korea Utara akan nasib pemimpinnya membuat dunia dilanda keresahan. Sejumlah mata uang negara Asia mulai mengalami penurunan. Yang paling terasa adalah negara saudaranya, Korea Selatan.
Mata uang Won disebut-sebut melemah terhadap dollar. Para pakar juga menyebutkan bahwa jika Korea Utara tidak segera mengambil tindakan, negara tersebut akan dilanda kerusuhan. (Avia)
BACA JUGA: