Update Banjir Bandang di Flores Timur: 174 Orang Meninggal Dunia
Minggu, 11 April 2021 -
MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data korban akibat banjir bandang dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Data terbaru, sebanyak 174 orang meninggal dunia di NTT dan 48 orang masih hilang,” kata Kepala BNPB Letnan Jenderal, Doni Monardo dalam keterangannya, Minggu (11/4).
Baca Juga
6 orang meniggal dunia di Kota Kupang, hilang nihil. Kabupaten Flores Timur 71 orang meninggal dunia dan 5 hilang, di Kabupaten Malaka tercatat 6 orang meninggal dunia.
Selanjutnya di Kabupaten Lembata 46 orang meninggal dan 22 hilang, di Kabupaten Alor 28 orang meninggal dunia dan 13 hilang. Di Kabupaten Sabu Rajua tercatat 3 orang meninggal dunia dan 5 orang hilang.
Di Kabupaten Kupang 12 orang meniggal dunia dan 3 masih hilang. Sementara Kabupaten Ende dan Sikka masing-masing 1 meninggal dunia.

Terkait masih banyaknya korban hilang yang tersebar di berbagai lokasi, BNPB bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Mabes Polri dan SAR dog dari beberapa provinsi akan terus melakukan pencarian untuk mengevakuasi korban bencana NTT secara optimal hingga adanya kesepakatan dengan keluarga korban.
"Kita tetap akan berupaya optimal dalam pencarian korban sampai nanti ada kesepakatan dengan pihak keluarga korban yang belum ditemukan," jelas Doni.
Anggota Polri dan Jakarta Rescue diturunkan dalam pencarian dan evakuasi dengan SAR dog di lokasi bencana. Jakarta Rescue mengirimkan tujuh ekor anjing dengan kualifikasi SAR dog.
Baca Juga
BNPB: 23 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang di Flores Timur
Ketujuh SAR dog Jakarta Rescue yang dikerahkan oleh BNPB ini berasal dari beberapa unit Jakarata Rescue, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jakarta Timur dan Jawa Tengah.
BNPB terus berkoordinasi dengan SAR dog untuk melakukan identifikasi titik-titik yang diperkirakan terdapat jenazah warga, yaitu di wilayah Adonara, Alor dan Lembata. (Asp)