Update Banjir Bandang di Flores Timur: 174 Orang Meninggal Dunia

Banjir bandang melanda wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. (ANTARA/HO-Alfons Rianghepat) (ANTARA/HO-Alfons Rianghepat)
MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data korban akibat banjir bandang dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Data terbaru, sebanyak 174 orang meninggal dunia di NTT dan 48 orang masih hilang,” kata Kepala BNPB Letnan Jenderal, Doni Monardo dalam keterangannya, Minggu (11/4).
Baca Juga
6 orang meniggal dunia di Kota Kupang, hilang nihil. Kabupaten Flores Timur 71 orang meninggal dunia dan 5 hilang, di Kabupaten Malaka tercatat 6 orang meninggal dunia.
Selanjutnya di Kabupaten Lembata 46 orang meninggal dan 22 hilang, di Kabupaten Alor 28 orang meninggal dunia dan 13 hilang. Di Kabupaten Sabu Rajua tercatat 3 orang meninggal dunia dan 5 orang hilang.
Di Kabupaten Kupang 12 orang meniggal dunia dan 3 masih hilang. Sementara Kabupaten Ende dan Sikka masing-masing 1 meninggal dunia.

Terkait masih banyaknya korban hilang yang tersebar di berbagai lokasi, BNPB bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Mabes Polri dan SAR dog dari beberapa provinsi akan terus melakukan pencarian untuk mengevakuasi korban bencana NTT secara optimal hingga adanya kesepakatan dengan keluarga korban.
"Kita tetap akan berupaya optimal dalam pencarian korban sampai nanti ada kesepakatan dengan pihak keluarga korban yang belum ditemukan," jelas Doni.
Anggota Polri dan Jakarta Rescue diturunkan dalam pencarian dan evakuasi dengan SAR dog di lokasi bencana. Jakarta Rescue mengirimkan tujuh ekor anjing dengan kualifikasi SAR dog.
Baca Juga
BNPB: 23 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang di Flores Timur
Ketujuh SAR dog Jakarta Rescue yang dikerahkan oleh BNPB ini berasal dari beberapa unit Jakarata Rescue, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jakarta Timur dan Jawa Tengah.
BNPB terus berkoordinasi dengan SAR dog untuk melakukan identifikasi titik-titik yang diperkirakan terdapat jenazah warga, yaitu di wilayah Adonara, Alor dan Lembata. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan

Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus

Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer

Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget

4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem

Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
