Unpad Berikan Beasiswa S2 untuk Seniman
Senin, 07 Juni 2021 -
MerahPutih.com - Para pelaku seni atau budaya berkesempatan melanjutkan kuliah ke jenjang S2 (Pascasarjana) di Universitas Padjadjaran (Unpad). Peluang beasiswa S2 ini mendapat dukungan berupa skema dari program Beasiswa Pendidikan Indonesia Kemendikbudristek RI.
Skema beasiswa S2 bagi seniman di Unpad, terbuka untuk dua fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta pada Fakultas Budaya.
Baca Juga:
Unpad Larang Dosen Mudik
Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Unpad Mohammad Fahmi, mengatakan, beasiswa jenjang Magister dan Doktor untuk pelaku budaya ini terbuka bagi Warga Negara Indonesia yang aktif bergerak di bidang kebudayaan.
Fahmi menjelaskan, untuk bisa memperoleh beasiswa ini, para seniman terlebih dahulu melakukan pendaftaran Pascasarjana di laman SMUP Unpad. Pendaftaran disesuaikan dengan mekanisme pendaftaran SMUP yang sudah ditetapkan.
"Nantinya, Unpad akan melakukan seleksi untuk mengeluarkan Letter of Acceptance (LoA) sebagai syarat utama untuk bisa mendaftar beasiswa pelaku budaya," katanya, Sabtu (5/6).
Pendaftaran beasiswa pelaku budaya dibuka hingga 30 Juni mendatang. Informasi mengenai teknis pendaftaran bisa dilihat di laman SMUP Unpad serta di laman Beasiswa Pendidikan Indonesia.
Wakil Dekan Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Riset FIB Unpad Lina Meilinawati mengungkapkan, beasiswa ini bisa dimanfaatkan para seniman untuk mendaftar studi Pascasarjana di FIB dengan pengutamaan pada Kajian Budaya.
Studi yang dilakukan akan menekankan pada penulisan tesis dan disertasi mengenai jalur rempah serta repatriasi benda warisan budaya.
"Kami sangat menyambut gembira dengan adanya beasiswa bagi pelaku budaya ini," kata Lina.
Wakil Dekan Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Riset FISIP Unpad Ida Widianingsihmenjelaskan, dari sembilan prodi Pascasarjana yang dibuka di FISIP, para seniman bisa mendaftar ke beberapa prodi yang berkaitan dengan budaya, di antaranya antropologi, sosiologi, hingga kebijakan publik.
"Prodi ini sangat cocok bagi pelaku budaya, karena kajian di FISIP rata-rata multidisipin, sehingga relatif bisa masuk tergantung asesmennya," kata Ida.
Ida menilai, para seniman memiliki kesempatan untuk mengembangkan perspektif keilmuan. Hal ini akan mendorong mereka tidak hanya terampil dalam menciptakan karya, tetapi juga memahami bagaimana struktur kebijakan publik, cara pandang politik, hingga melakukan diplomasi kebudayaan.

Sesuai dengan kebijakan universitas, nantinya para seniman juga wajib menyelesaikan studi sesuai dengan SKS yang ditetapkan. Selain itu, para seniman juga diwajibkan melakukan riset dan publikasi ilmiah pada jurnal terindeks sebagaimana yang sudah ditetapkan di universitas.
Ida mengakui, tidak semua seniman akrab dengan dunia riset dan publikasi. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya, seniman akan mendapatkan pendampingan khusus dari promotor dalam hal melakukan riset dan menulis karya ilmiah.
"Kami akan menyelenggarakan berbagai workshop. Bahkan jika diperlukan, para seniman juga boleh mengikuti kuliah di program Magister ataupun di Sarjana," ungkap Ida. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Unpad Masih Buka Pendaftaran Relawan Uji Klinis Vaksin Rekombinan COVID-19 Anhui