Universitas Islam Internasional Beroperasi pada 2018
Minggu, 24 Juli 2016 -
MerahPutih Nasional - Pemerintah segera membangun Universitas Islam Internasional dengan anggaran Rp22 miliar. Universitas ini ditargetkan selesai dan beroperasi pada 2018.
Universitas Islam Internasional sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Kampus itu tepatnya akan dibangun di tanah seluas 142 hektare di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Seperti diarahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam rapat pendirian UIII di kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Kamis, (21/7), dua tim atau satuan tugas dibentuk yakni tim yang bekerja membangun infrastruktur sarana fisik dan tim yang bertugas menyiapkan aspek nonfisik seperti konsep visi, misi dan kurikulum pendidikan. Sinergi keduanya diharapkan mempercepat pendirian universitas sehingga target 2018 bisa tercapai.
Terkait pendanaan, Menteri Agama yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam melaporkan, Kementerian Agama akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 22 miliar di tahun 2016 ini, yang diperoleh dari penghematan anggaran perjalanan dinas, rapat dan honor senilai Rp 6 miliar. Sedangkan Rp 16 miliar kekurangannya dimasukkan dalam pengajuan penambahan APBNP 2016.
Sementara menanggapi soal pendanaan itu, Wapres mengharapkan agar dapat dibuka penerimaan dana bantuan atau hibah dari luar negeri. Hal tersebut, menurut Wapres, banyak negara yang menghargai inisiatif Indonesia mendirikan pusat kajian tentang Islam.
“Tanah aset negara yang dimiliki oleh Radio Republik Indonesia (RRI) tersebut, dinilai ideal dan strategis karena relatif dekat dengan Jakarta dan adanya akses jalan tol menuju lokasi,” kata Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam kesempatan itu seperti Kantor Sekretariat Kabinet.
Arsitektur dan desain kampus UIII akan dibangun modern dan futuristik. Menurut Jusuf Kalla, bangunan universitas harus modern dan futuristik seperti membangun dalam pembangunan bandara. Selain itu, bangunan universitas tidak memakai identitas etnik tertentu.
Universitas Islam Internasional dapat menjadi contoh negara dengan pluralisme dan toleransi yang baik. Orang-orang dari seluruh penjuru dunia akan belajar tentang Islam yang moderat di universitas ini. “Kampus ini disiapkan untuk pemikir dan intelektual Islam yang mendunia, makanya hanya untuk S2 dan S3, post graduate saja,” kata Wapres.
BACA JUGA:
- Potret Keakraban Yusril Ihza Mahendra dan Megawati di Universitas Padjadjaran
- Kunjungi Universitas Indonesia, Yusril Bak Primadona
- Rahmah El Yunusiah "Syaikhah" Pertama Indonesia Yang Diberikan Universitas Terkemuka Dunia
- Serangan di Universitas Bacha Khan Pakistan 21 Orang Tewas
- Yuk, Kenali Universitas Tempat Park Shin Hye Menuntut Ilmu