Cloudflare Down! X hingga ChatGPT Tumbang Bersamaan, Ini Penyebabnya
Rabu, 19 November 2025 -
MerahPutih.com - Selasa malam, 18 November 2025, menjadi salah satu momen paling kelam bagi layanan internet global. Gangguan besar pada Cloudflare, perusahaan infrastruktur internet yang menopang lebih dari 20% trafik situs di seluruh dunia hingga menyebabkan berbagai platform besar tumbang serentak.
Twitter/X, Canva, ChatGPT, Spotify, Discord, Perplexity, hingga situs resmi BMKG mengalami error, termasuk pesan “Please unblock challenges.cloudflare.com to proceed” dan error 500 yang muncul di berbagai negara.
Di Indonesia, pengguna berbondong-bondong mengeluh tidak dapat mengakses berita, hingga tidak bisa menggunakan layanan pemerintahan online.
Fenomena ini viral, terutama karena pengguna X (Twitter) tak bisa memuat timeline, membuka profil, maupun mengakses fitur dasar platform.
Baca juga:
Cloudflare Alami Gangguan Global, Ribuan Situs dan Layanan Internet Terdampak
Istilah twitter cloudflare error merujuk pada kegagalan X untuk berfungsi karena gangguan pada jaringan Cloudflare. X sendiri menggunakan Cloudflare untuk proteksi DDoS, caching, serta pengaturan trafik global.
Ketika Cloudflare mengalami crash, layanan X langsung ikut terdampak.
Akibatnya, pengguna Twitter mengalami:
-
Timeline tidak bisa dimuat
-
Notifikasi error 500
-
Halaman login kosong
-
Gambar dan video gagal ditampilkan
-
Pesan “Cloudflare challenge failed”
Lonjakan laporan error juga tercatat di Downdetector berbagai negara.
Penyebab Utama Gangguan Cloudflare 18 November 2025

Gangguan besar ini bukan disebabkan serangan siber berdasarkan klaim perusahaan, melainkan kesalahan internal Cloudflare sendiri.
Cloudflare dalam keterangan resminya juga sudah mengungkapkan permintaan maaf, “Hari ini kami mengecewakan pelanggan kami dan internet secara lebih luas. Saya meminta maaf atas dampak yang kami sebabkan,” CTO Cloudflare, Dane Knecht dalam keterangan resminya.
Baca juga:
Cloudflare Hadirkan Plexi, Auditor untuk Amankan Pengiriman Pesan Whatsapp
Berikut dua penyebab teknis yang diungkap perusahaan:
1. File Konfigurasi Mengalami Pembengkakan (Oversized Auto Configuration)
Cloudflare menyebut ada file konfigurasi otomatis untuk pengelolaan threat traffic yang membengkak jauh di atas ukuran normal.
File tersebut akhirnya memicu crash pada perangkat lunak sistem routing, menyebabkan lalu lintas global terganggu.
2. Bug Latensi pada Layanan Mitigasi Bot
Knecht, menjelaskan bahwa ada latent bug pada layanan mitigasi bot yang sebelumnya tidak menunjukkan gejala.
Bug tersebut aktif setelah Cloudflare melakukan perubahan konfigurasi rutin.
“Bug latensi mulai crash setelah perubahan konfigurasi. Ini bukan serangan,” tegas Knecht dalam pernyataan resminya.
Kedua masalah ini memicu kerusakan berantai, membuat jaringan Cloudflare tidak mampu memproses trafik dengan benar.
Baca juga:
Janji Laporan Postmortem Gangguan
Cloudflare menjelaskan bahwa:
-
Trafik internet global normal kembali pukul 14.30 UTC (21.30 WIB)
-
Dashboard & API pemulihan penuh berlangsung bertahap
-
Semua error kini dalam fase pemantauan lanjutan
Cloudflare berjanji akan merilis laporan postmortem lengkap, termasuk detail teknis bug dan langkah pencegahan jangka panjang.