Turis ini Merasa Dikutuk Selama 15 Tahun karena Mencuri Artefak Pompeii

Kamis, 15 Oktober 2020 - Muchammad Yani

APAPUN alasan di baliknya, mencuri jelas bukan perilaku terpuji. Apalagi jika mengambil artefak kuno dari situs sejarah Pompeii yang jelas-jelas merupakan sebuah peninggalan berharga. Ini yang dilakukan oleh seorang turis asal Kanada belasan tahun silam. Setelah mencuri beberapa relik, dia mengaku mengalami masalah kesehatan dan finansial. Merasa dikutuk, akhirnya dia memutuskan untuk mengembalikan benda tersebut ke tempat asalnya.

Melansir laman Travel and Leisure, pada 2005 lalu, seorang pelancong yang diduga bernama Nicole merasa sangat terkesima dengan situs sejarah Pompeii dan memutuskan untuk membawa pulang kenang-kenangan. Namun alih-alih membelinya di toko, dia malah memungut beberapa bebatuan yang berasal dari reruntuhan Italia itu dan membawanya ke Kanada. Kini, 15 tahun kemudian dia mengembalikannya karena merasa dikutuk.

Baca juga:

Museum ini Tawarkan Pengalaman Seolah Masuk ke Dalam Lukisan Van Gogh

"Saya masih muda dan bodoh," tulisnya dalam sepucuk surat yang dikirimkannya bersama benda relik yang dicurinya. Nicole mengatakan bahwa dia ingin memiliki sepotong sejarah yang tidak bisa dibeli, namun dia tidak memikirkannya matang-matang. "Saya mengambil potongan sejarah yang memiliki begitu banyak energi negatif. Orang-orang meninggal dengan cara yang sangat mengerikan dan saya mengambil ubin yang berhubungan dengan kerusakan itu," lanjutnya.

Lima bebatuan yang dicuri Nicole di situs bersejarah Pompeii. (Foto: il messaggero)
Lima bebatuan yang dicuri Nicole di situs bersejarah Pompeii. (Foto: il messaggero)

Nicole kemudian menceritakan dampak negatif yang terjadi dalam hidupnya dan keluarganya sejak benda-benda itu ada padanya. Bahkan ia mendeskripsikan pengalamannya sebagai nasib buruk. "Saya sekarang berusia 36 tahun dan telah dua kali menderita kanker payudara yang mengakibatkan mastektomi ganda. Saya dan keluarga juga mengalami kesulitan keuangan sejak saat itu. Kami seperti tidak pernah bisa maju dalam hidup," terangnya.

Baca juga:

Widih, Bahan Makanan Jadi Lukisan

Dia mengirimkan surat tersebut ke Archaeological Park of Pompeii bersamaan dengan benda-benda curiannya, yaitu dua ubin mosaik warna putih, dua keping vas amphora, dan sepotong dinding keramik. Nicole akhirnya memutuskan untuk mengembalikan lima artefak ini kembali ke Pompeii karena tidak ingin meneruskan kutukan tersebut kepada keluarga, anak-anak, dan dirinya lagi. Di akhir suratnya, Nicole meminta maaf atas tindakan ceroboh yang dilakukannya belasan tahun lalu dan berjanji sudah belajar dari kesalahannya.

Selama beberapa tahun terakhir sudah ada 100 orang yang mengembalikan barang yang dicurinya karena merasa dikutuk. (Foto: Pixabay/@Pascvii)
Selama beberapa tahun terakhir sudah ada 100 orang yang mengembalikan barang yang dicurinya karena merasa dikutuk. (Foto: Pixabay/@Pascvii)

Ini bukan kali pertamanya seorang turis mencuri dan mengembalikan artefak ke Pompeii. Seorang juru bicara dari situs bersejarah itu mengatakan pada CNN bahwa selama bertahun-tahun sudah ada sekitar 100 wisatawan yang mengirim kembali barang-barang yang mereka curi. Alasannya? Sama seperti Nicole yaitu kesialan maupun nasib buruk yang dialami setelah mencuri benda-benda bersejarah tersebut.

Pompeii sendiri adalah sebuah kota kuno yang terletak di kaki gunung Vesuvius. Pada 79 Masehi, Pompeii dihancurkan oleh letusan gunung berapi. Lava yang bergerak cepat menutupi seisi kota dengan abu yang hampir setinggi 20 kaki sehingga mengawetkan sebagian besar reruntuhan di bawahnya.

Bagaimana menurutmu? Apakah kamu percaya adanya kutukan Pompeii? Atau secara kebetulan para pelancong tersebut memang hanya sedang tidak beruntung saja dalam hidup? (Sam)

Baca juga:

Mimpi Tenggelam? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan