Turbulensi Politik Domestik Malaysia Berpotensi Pengaruhi Ekonomi dan Keamanan Indonesia
Selasa, 25 Februari 2020 -
MerahPutih.Com - Pengunduran diri Mahathir Mohamad dari jabatan Perdana Menteri Malaysia tampaknya berpengaruh bagi Indonesia. Apalagi turbulensi politik domestik negeri jiran tersebut diprediksi akan meningkat seiring belum ditetapkan perdana menteri definitif.
Menurut pengamat politik Jerry Massie, mundurnya perdana menteri tertua di dunia ini akan berdampak pada sektor ekonomi dan keamanan Indonesia.
Baca Juga:
Pasalnya, hubungan Mahathir dengan Indonesia cukup mesra. Mahathir mengalami kenangan dengan 5 presiden di Indonesia mulai dari Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo .
"Waktu terpilih sebagai PM, Mahathir memilih Indonesia sebagai negara pertama dalam kunjungannya. Ini mengindikasikan dua bangsa ini sangat akur,” ujar Jerry Massie kepada wartawan, Selasa (25/2).

Jerry menuturkan, dampak yang akan dialami Indonesia dengan mundurnya Mahathir, yakni kerja sama dibidang pertahanan dan keamanan (hankam) dan sosial budaya (sosbud) dan juga ekonomi yang selama ini dibangun Indonesia-Malaysia.
Apalagi saat ini Mahathir telah menghentikan sejumlah pilot project bahkan investasinya dengan Tiongkok.
“Dengan mundurnya Mahathir maka sejumlah kerja sama bakal mengalami jalan terjal. Jadi memang ada kerugian juga untuk Indonesia, terutama di bidang industri dan ekonomi,” paparnya.
Jerry memaparkan, agar kerugian Indonesia tidak terlalu besar akibat mundurnya Mahathir maka tetap jaga hubungan bilateral dengan Indonesia. Apalagi Malaysia juga penting bagi Indonesia untuk sama–sama memajukan kawasan ASEAN.
Baca Juga:
Perdana Menteri Mahathir Mohamad Kunjungi Indonesia Hari Ini
“Mahatir Mohamad itu penting bagi Indonesia. Karena beliau sudah bersahabat dengan 5 presiden Indonesia,” tandasnya.
Diketahui PM Malaysia, Mahathir Mohamad, telah mengajukan surat pengunduran diri kepada Raja Malaysia hari ini. Ini dilakukan Mahathir setelah Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang menaunginya memutuskan keluar dari koalisi pemerintahan Pakatan Harapan (PH) yang berkuasa. Berbagai spekulasi pun beredar bahwa PPBM akan membentuk pemerintahan baru tanpa Anwar Ibrahim.(Knu)
Baca Juga:
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad Hadiri Pelantikan Jokowi