Tren Kesehatan pada 2023 dari AI sampai Telemedicine

Rabu, 21 Desember 2022 - P Suryo R

AKHIR tahun hampir tiba. Sebentar lagi akan memasuki tahun 2023 dan segala sesuatunya terus bergerak maju . Termasuk dalam dunia kesehatan. Beberapa hal menyangkut perkembangan dunia kesehatan seperti penyakit tak selalu dapat diprediksi sepenuhnya. Namun, sesuatu yang menyangkut perkembangan teknologi tentunya bisa diketahui. Teknologi kesehatan saat ini misalnya sudah jauh berbeda dengan yang ada 10 tahun lalu.

Dari beberapa hal yang banyak diperbincangkan tahun ini, beberapa pihak mulai memprediksi tren kesehatan apa saja yang akan jadi populer di 2023 mendatang. Mengacu dari laman Forbes, akan ada empat tren healthcare atau perawatan kesehatan yang menjadi pusat perbincangan dunia medis tahun depan.

Baca Juga:

Bantu Lestarikan Lingkungan dengan Terapkan Eco-Living di Restoran

sehat
Pengalaman healthcare yang dipersonalisasi dianggap lebih dekat dengan pasien atau konsumen. (Pexels/Pranidchakan Boonrom)


Alat medis yang bisa dikenakan di tubuh


Seiring berjalannya waktu, mayoritas orang semakin memiliki keinginan untuk hidup sehat. Alat dan perawatan medis yang dapat digunakan oleh tiap inividu pun menjadi idaman bagi banyak orang. Seperti jam tangan yang dapat mendeteksi detak jantung, kadar gula, dan kadar oksigen dalam tubuh. Hal ini dianggap lebih praktis dalam mengontrol kondisi kesehatan tiap individu. Tenaga medis juga bisa memantau pasien mereka menggunakan alat ini. Wearable device dinilai bisa mendeteksi gejala penyakit lebih awal dalam diri seseorang.


Penggunaan artificial intelligence (AI)


Kecerdasan buatan atau artificial intelligence beberapa tahun belakangan menjadi salah satu teknologi yang ramai diadaptasikan ke beberapa aspek kehidupan. Salah satunya dalam bidang kesehatan. Di 2023 mendatang, pasar untuk kecerdasan buatan diperkirakan akan menyentuh omzet hingga USD20 juta atau sekitar Rp312 miliar. Penerapan AI dalam bidang kesehatan bisa diterapkan dalam berbagai bidang. Misalnya penemuan obat baru, analisis gambar medis, menemukan penyakit atau keanehan tertentu dalam hasil X-Ray atau MRI.

Baca Juga:

Jangan Anggap Sepele, Kenali Gejala Distimia

sehat
Sejak pandemi merebak, banyak orang yang lebih nyaman berkonsultasi secara daring atau telemedicine. (Pexels/Edward Jenner)


Personalisasi


Pelayanan dan alat kesehatan yang terasa personal akan membuat orang merasa lebih termotivasi untuk menjaga dirinya sendiri. Dengan alat yang dipersonalisasi, tiap obat, alat, serta resep biasanya diciptakan khusus untuk satu pasien saja. Bukan satu untuk semua. Hal ini memungkinkan perawatan kesehatan bagi seseorang jadi lebih optimal. Selain itu, alat yang dipersonalisasi juga bisa diatur agar bisa menyesuaikan selera dan kondisi tiap orangnya.


Telemedicine


Program dan perawatan kesehatan yang dikirimkan pada rumah tiap orang jadi populer sejak adanya pandemi. Orang merasa lebih nyaman untuk berkonsultasi dan menerima perawatan secara daring sebab tidak harus bertatap muka. Jenis perawatan dan layanan ini juga bisa menjadi solusi bagi pasien yang kesulitan untuk pergi ke rumah sakit atau klinik. Telemedicine seperti ini bisa berbentuk chat, telepon, atau panggilan video. Meski membutuhkan gawai dan internet yang mumpuni, tetapi telemedicine dianggap lebih efisien dalam segi finansial. (mcl)

Baca Juga:

Slow Living, Turunkanlah Kecepatanmu, Nikmati Hidup

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan