Tren Kesehatan pada 2023 dari AI sampai Telemedicine


Artificial Intelligence dalam dunia kesehatan akan terus berkembang. (Pexels/Tara Winstead)
AKHIR tahun hampir tiba. Sebentar lagi akan memasuki tahun 2023 dan segala sesuatunya terus bergerak maju . Termasuk dalam dunia kesehatan. Beberapa hal menyangkut perkembangan dunia kesehatan seperti penyakit tak selalu dapat diprediksi sepenuhnya. Namun, sesuatu yang menyangkut perkembangan teknologi tentunya bisa diketahui. Teknologi kesehatan saat ini misalnya sudah jauh berbeda dengan yang ada 10 tahun lalu.
Dari beberapa hal yang banyak diperbincangkan tahun ini, beberapa pihak mulai memprediksi tren kesehatan apa saja yang akan jadi populer di 2023 mendatang. Mengacu dari laman Forbes, akan ada empat tren healthcare atau perawatan kesehatan yang menjadi pusat perbincangan dunia medis tahun depan.
Baca Juga:
Bantu Lestarikan Lingkungan dengan Terapkan Eco-Living di Restoran

Alat medis yang bisa dikenakan di tubuh
Seiring berjalannya waktu, mayoritas orang semakin memiliki keinginan untuk hidup sehat. Alat dan perawatan medis yang dapat digunakan oleh tiap inividu pun menjadi idaman bagi banyak orang. Seperti jam tangan yang dapat mendeteksi detak jantung, kadar gula, dan kadar oksigen dalam tubuh. Hal ini dianggap lebih praktis dalam mengontrol kondisi kesehatan tiap individu. Tenaga medis juga bisa memantau pasien mereka menggunakan alat ini. Wearable device dinilai bisa mendeteksi gejala penyakit lebih awal dalam diri seseorang.
Penggunaan artificial intelligence (AI)
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence beberapa tahun belakangan menjadi salah satu teknologi yang ramai diadaptasikan ke beberapa aspek kehidupan. Salah satunya dalam bidang kesehatan. Di 2023 mendatang, pasar untuk kecerdasan buatan diperkirakan akan menyentuh omzet hingga USD20 juta atau sekitar Rp312 miliar. Penerapan AI dalam bidang kesehatan bisa diterapkan dalam berbagai bidang. Misalnya penemuan obat baru, analisis gambar medis, menemukan penyakit atau keanehan tertentu dalam hasil X-Ray atau MRI.
Baca Juga:

Personalisasi
Pelayanan dan alat kesehatan yang terasa personal akan membuat orang merasa lebih termotivasi untuk menjaga dirinya sendiri. Dengan alat yang dipersonalisasi, tiap obat, alat, serta resep biasanya diciptakan khusus untuk satu pasien saja. Bukan satu untuk semua. Hal ini memungkinkan perawatan kesehatan bagi seseorang jadi lebih optimal. Selain itu, alat yang dipersonalisasi juga bisa diatur agar bisa menyesuaikan selera dan kondisi tiap orangnya.
Telemedicine
Program dan perawatan kesehatan yang dikirimkan pada rumah tiap orang jadi populer sejak adanya pandemi. Orang merasa lebih nyaman untuk berkonsultasi dan menerima perawatan secara daring sebab tidak harus bertatap muka. Jenis perawatan dan layanan ini juga bisa menjadi solusi bagi pasien yang kesulitan untuk pergi ke rumah sakit atau klinik. Telemedicine seperti ini bisa berbentuk chat, telepon, atau panggilan video. Meski membutuhkan gawai dan internet yang mumpuni, tetapi telemedicine dianggap lebih efisien dalam segi finansial. (mcl)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W
