Transaksi Sektor Ritel Turun 8 Persen, Ini Penyebabnya
Kamis, 24 April 2025 -
MerahPutih.com - Nilai transaksi untuk sektor ritel di Indonesia akan mengalami penurunan. Nilai transaksi ritel diperkirakan menurun 5 hingga 8 persen.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti penurunan ini dikarenakan kecenderungan konsumen untuk memilih produk sejenis dengan harga terjangkau, adanya pergeseran pola belanja, hingga mengutamakan perjalanan dan pengalaman belanja langsung.
Roro mendorong para pelaku usaha ritel di Indonesia untuk terus adaptif dengan perubahan pola konsumen, bersama dengan cepatnya perkembangan teknologi saat ini.
"Offline experience masih relevan dengan teknologi yang terus berkembang. Sehingga, penting untuk adaptif dan memberikan pengalaman yang menyenangkan untuk meningkatkan daya tarik masyarakat berbelanja," ujarnya.
Baca juga:
Daya Beli Anjlok, Okupansi dan Durasi Menginap di Sejumlah Hotel saat Lebaran 2025 Menurun Drastis
Wamendag mengatakan sektor ritel masih memiliki peluang besar seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif cukup stabil serta populasi yang didominasi oleh generasi muda dan usia produktif dan populasi warga 284 juta jiwa.
“Ini adalah market dalam negeri yang mendorong pelaku usaha untuk mencari langkah yang harus ditempuh untuk kemudian kita berjalan dengan pasar yang ada. Apalagi market ini, mereka melek teknologi, sehingga sektor ritel juga harus terus berkembang,” imbuhnya.
Wamendag juga mengatakan, indeks penjualan riil Indonesia menunjukkan tren positif pada 2024, meskipun sempat mengalami fluktuasi yang mencerminkan sektor ritel nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global. (*)