Tradisi Membangunkan Sahur di Masyarakat Betawi

Selasa, 07 Juni 2016 - Selvi Purwanti

MerahPutih Megapolitan - Hampir disetiap daerah di Indonesia memiliki tradisi unik saat memasuki atau menjalani puasa di bulan suci Ramadan. Begitupun tradisi di Ibukota Jakarta saat membangunkan sahur.

Saksi sejarah Samin Jebul (86) menjelaskan dulu setiap malam pada bulan Ramadan orang-orang tua selalu berkeliling membangunkan para warga untuk sahur. Biasanya tradisi membangunkan sahur ini dimulai pada pukul satu hingga dua pagi.

"Kalau dulu orang tua sambil ngeronda malem pas sahur bangun sahur. Pas bangun sahur pada bangunin sahur jam satu, jam dua, setengah tiga itu udah kesiangan," ucap Samin yang sedang duduk dikediamannya, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (7/6).

Namun seiring berjalannya waktu kita akan sedikit sekali melihat orang tua yang membangunkan sahur. Sebaliknya anak-anak dengan suka cita berteriak agar para warga bisa melaksanakan sahur.

Menurut Samin pergeseran budaya dari orang tua ke anak-anak dimulai pada pertengahan tahun 80-an. Hal tersebut lantaran banyak orang di wilayah pinggir Jakarta yang mendapat pekerjaan di pusat kota.

"Kayaknya sih 85an kemari dah. Karena kemari ini udah banyak orang kerja dikota alesannya ngantuk atau apa, jadinya diganti sama anak-anak. Anak-anak juga diketuai sama keamanan, hansip lah kira-kira," ucap Samin dengan logat khas Betawinya. (Yni)

BACA JUGA:

  1. Polisi Bekuk Pembunuh Saat "Sahur on the Road" di Depok
  2. Tradisi Mandi Balimau Digugat
  3. Mandi Balimau, Tradisi Masyarakat Sumbar Bersuci Jelang Ramadhan
  4. Tradisi Malamang Jadi Ajang Kumpul Warga Jelang Ramadhan
  5. Marandang, Tradisi Masyarakat Sumbar Jelang Ramadhan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan