Tradisi Keramas Pakai Sekam Masyarakat Betawi Hampir Punah

Sabtu, 04 Juni 2016 - Selvi Purwanti

MerahPutih Budaya - Sebentar lagi umat muslim di dunia akan memasuki bulan suci Ramadhan. Seperti di daerah-daerah lain, Ibukota Jakarta pun punya tradisi saat menyambut bulan yang penuh berkah ini.

Salah satunya adalah hantaran atau membagi-bagikan makanan kepada sanak saudara. Makanan tersebut biasanya berisi makanan tradisional seperti dodol betawi hingga akar kelapa.

"Biasanya yang menjadi tradisi itu membawa makanan kepada orang tua. Itu untuk silaturahmi saling memaafkan," ucap Satuan Pelaksana Informasi Setu Babakan, Murliani di kantornya Jalan M Kahfi II, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (4/6).

Murliani menjelaskan tradisi hantaran terdapat satu tradisi lain yang biasa dilakukan masyarakat Betawi terutama di Perkampungan Betawi Setu Babakan.

Tradisi ini adalah keramas menggunakan sekam yang dibakar. Sekam dipercaya dapat menyehatkan rambut dan kulit kepala. Sayangnya tradisi ini sudah tidak lagi ditemukan.

"Itu pakai kulit padi yang dibakar terus direndem, tapi sekarang udah enggak ada yang begitu," kata wanita berhijab ini.

Menurut Murliani sulitnya menemukan padi adalah alasan utama mengapa tradisi ini hilang di masyarakat betawi. Saat ini masyarakat mengganti sekam padi dengan shampo yang dijual di pasaran.

"Sekarang mungkin sudah hilang ya karena padi kan sudah enggak ditemukan disini. Sekarang sudah digantikan dengan shampo," katanya. (Yni)

BACA JUGA:

  1. Makna Lagu Ibu Kita Kartini
  2. Balimau Kasai, Upacara Tradisional Menyambut Ramadhan di Kampar Riau
  3. Asal-Usul Tradisi Meugang Masyarakat Aceh
  4. Meugang, Tradisi Wajib Warga Aceh Jelang Ramadhan
  5. 'Rebha' Tradisi Masyarakat Pamekasan Rayakan Nisfu Syaban

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan