Toilet Umum di Tokyo Jadi Objek Wisata Bagi Turis
Sabtu, 06 April 2024 -
MerahPutih.com - Kota Tokyo, Jepang, mengembangkan toilet umum yang bisa jadi objek wisata bagi para turis.
Tokyo menyediakan sembilan toilet yang canggih, nyaman, dan bersih dalam program Tokyo Toilet Shuttle selama dua jam.
Program ini memungkinkan para turis untuk menelusuri wilayah Shibuya di Tokyo dari segi toiletnya.
Proyek Toilet Tokyo dimulai pada 2020 oleh organisasi nirlaba The Nippon Foundation, merekrut para pencipta termasuk arsitek pemenang Hadiah Pritzker, Tadao Ando, untuk meningkatkan aksesibilitas dan seni di 17 toilet umum di distrik Shibuya.
Awalnya proyek ini tidak dimaksudkan sebagai objek wisata, tapi pemerintah Shibuya melihat adanya peluang untuk memperluas daya tarik pengunjung di kawasan tersebut dari lokasi penyeberangan Scramble yang terkenal semrawut.
Baca juga:
Awas, Kebanyakan Nonton TV Bikin Sering ke Toilet Tengah Malam
Salah satu penikmat program ini adalah Penelope Panczuk. Dia terinspirasi ikut Tokyo Toilet Shuttle setelah menonton film Perfect Days, film nominasi Oscar tentang pembersih toilet di distrik Shibuya.
“Di AS atau di Prancis tempat saya berasal, Anda tidak boleh pergi,” kata Panczuk tentang penggunaan fasilitas umum.
“Di sini, di Tokyo, Anda benar-benar senang untuk pergi karena tempat-tempat tersebut sangat bersih, sangat aman, dan setiap tempat sangat berbeda sehingga terasa seperti sebuah penemuan baru setiap saat,” tambahnya, seperti dikutip reuters.com (6/4)
Baca juga:
Dinas LH DKI Sediakan 30 Toilet Portable di Jalan Sudirman-Thamrin saat Malam Tahun Baru
Layanan tur toilet ini laris manis sejak Maret 2024 karena harganya terjangkau bagi banyak penggemar budaya Jepang.
Penumpang Shuttle membayar 4.950 Yen (Rp 518 ribu) untuk mengunjungi sembilan toilet berbeda, termasuk satu toilet dengan dinding bening yang berubah menjadi buram saat pengguna masuk. Satu lagi dioperasikan dengan perintah suara.
“Hal yang paling menarik bagi pengunjung adalah mereka dapat berkeliling di bagian Shibuya yang jarang dikunjungi dan menikmati seluruh distrik sambil memeriksa toilet,” kata Yumiko Nishi, manajer asosiasi turis di kawasan tersebut. (dru)
Baca juga:
DKK Solo Temukan Toilet Umum Dijadikan Gudang Menyimpan Makanan