Kesehatan

Awas, Kebanyakan Nonton TV Bikin Sering ke Toilet Tengah Malam

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 22 Februari 2024
Awas, Kebanyakan Nonton TV Bikin Sering ke Toilet Tengah Malam

Menghabiskan lima jam atau lebih sehari menonton TV dan/atau video secara signifikan lebih mungkin mengalami nocturia. (Foto: Pexels/Cottonbro Studio)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Sering bangun tengah malam untuk buang air kecil di toilet? Hati-hati, jangan-jangan kamu mengidap nocturia.

Nocturia, atau kebutuhan untuk buang air kecil beberapa kali selama tengah malam, mungkin terkait dengan menghabiskan 5 jam atau lebih sehari menonton film, acara TV, atau video daring. Demikian penjelasan terbaru dalam jurnal Neurourology and Urodynamics.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa individu yang menghabiskan lima jam atau lebih sehari menonton TV dan/atau video secara signifikan lebih mungkin mengalami nocturia," tulis para penulis dalam makalah tersebut, seperti dikutip oleh newsweek.com (21/2).

Baca juga:

Lapar saat Tengah Malam? 5 Makanan Ini Aman untuk Cemal-cemil

Para peneliti menyimpulkan itu setelah mengumpulkan data dari lebih dari 13.294 orang di AS berusia 20 tahun ke atas antara tahun 2011 dan 2016.

Dari jumlah itu, 32 persen orang mengalami nocturia, sementara 68 persen tidak. Peneliti juga menemukan bahwa orang yang menghabiskan lima jam atau lebih untuk menonton TV atau video selama sehari memiliki risiko 48 persen lebih besar mengalami nocturia daripada mereka yang menonton kurang dari satu jam sehari.

"Nocturia tidak hanya meningkatkan kemungkinan penyakit seperti hipertensi, gangguan kardiovaskular, dan kematian, tetapi juga berdampak pada beban ekonomi yang signifikan bagi masyarakat," tulis para penulis.

Nocturia menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia seseorang. 50 persen orang dewasa berusia di atas 50 tahun menderita kondisi ini dalam beberapa tingkatan.

Ini sering menjadi gejala dari kondisi lain seperti diabetes, infeksi saluran kemih (ISK), pembesaran prostat (pada pria), kandung kemih hiperaktif, penyakit jantung, gangguan ginjal, dan gangguan neurologis.

Pengobatan untuk nocturia bergantung pada penyebabnya. Dalam beberapa kasus, perubahan gaya hidup seperti membatasi asupan cairan sebelum tidur, menghindari kafein, mengurangi alkohol pada malam hari, dan rileksasi kandung kemih dapat membantu mengurangi gejala.

Meski ada indikasi nocturia disebabkan oleh menonton terlalu lama, makalah tersebut tidak membahas apakah paparan layar secara umum terkait dengan nocturia. Misalnya untuk mereka yang bekerja pakai komputer dalam waktu lama. (dru)

Baca juga:

Sering Terbangun Tengah Malam untuk ke Toilet? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

#Kesehatan #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan