Tinutuan, Bubur Manado yang Erat dengan Simbol Perjuangan dan Semangat Berbagi

Minggu, 01 September 2024 - Frengky Aruan

MerahPutih.com – Kuliner Indonesia beragam dan memiliki keistimewaan masing-masing. Salah satunya adalah bubur Manado atau dikenal dengan Tinutuan asal Sulawesi Utara yang erat kaitannya dengan simbol perjuangan dan semangat berbagi.

Dikutip dari Indonesia Kaya, seiring pertambahan penduduk di Sulawesi Utara, kota Manado menjadi kian ramai. Orang-orang dari berbagai daerah di Sulawesi Utara datang ke kota ini dengan membawa kebiasaannya masing-masing dari pedalaman.

Salah satunya adalah kebiasaan membuat tinutuan, dan inilah asal mula munculnya nama bubur Manado.

Adapun dalam buku Minahasa di awal Perang Kemerdekaan, sejarawan R.Z. Leirissa menyoroti peran zending atau penyebar agama Kristen yang datang pada awal abad ke-19.

Baca juga:

Mengenal Minuman Tradisional Saguer dari Sulawesi Utara

Menurutnya, bubur Manado merupakan kreasi dari para zending. Konon, karena makanan adalah salah satu cara untuk mempererat hubungan, maka para zending berusaha mencari resep makanan yang sesuai untuk disajikan kepada masyarakat setempat.

Makanan tersebut tidak boleh melanggar kebiasaan lokal atau bertentangan dengan selera penduduk yang terbiasa dengan rasa pedas dari cabai. Oleh karena itu, para zending menciptakan bubur dengan rebusan sayuran dan cita rasa pedas.

Tinutuan dibuat dengan cara mencampur beras dengan berbagai bumbu dan sayuran seperti kangkung, bayam, kacang panjang, daun kemangi, ubi merah, jagung pipil, dan daun gedi (berbentuk mirip daun pepaya tapi tidak memiliki rasa pahit) yang hanya dapat ditemukan di Manado. (Far)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan