TII: Skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Naik Tiga Poin, Jadi Peringkat 99
Selasa, 11 Februari 2025 -
MerahPutih.com - Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2024 naik tiga poin ketimbang IPK pada tahun 2023. Pada 2024, IPK Indonesia meraih skor 37 poin dari skala 0-100 poin.
Hal itu disampaikan Deputi Transparency International Indonesia (TII), Wawan Suyatmiko dalam peluncuran IPK Indonesia tahun 2024 dalam siaran secara daring, Selasa (11/2).
"Ini CPI Indonesia sepanjang 2024 ada dengan skor 37 ranking 99. Artinya apa? Artinya terjadi peningkatan 3 poin dari tahun 2023 ke 2024, dari 34 ke 37," ujar Wawan.
Baca juga:
TII Minta KPU Hingga Kemendagri Rangkul Masyarakat Lakukan Pengawasan Pilkada Serentak 2024
Wawan menjelaskan, terdapat negara di dunia yang memiliki skor IPK yang sama dengan Indonesia, yakni Argentina.
"Kebetulan Argentina ini bagian dari BRICS, bagian dari G20 yang kita sebutkan tadi bahwa masyarakat ekonomi global pun ada angkanya di bawah rata-rata dan ini jadi catatan," ujarnya.
"Selain itu, ada Ethiopia, Maroko, dan Lesotho. Sehingga skor 37 ini menjadi catatan yang sangat penting," sambung Wawan.
Baca juga:
Kolaborasi KPK-TII Dorong Tata Kelola Keuangan Parpol Berintegritas
Wawan juga menuturkan Malaysia stagnan pada skor 50. Sedangkan Singapura mengalami kenaikan, dari skor 83 ke 84.
Kenaikan satu poin juga dialami oleh Timor Leste dari skor 43 ke 44. Sementara Vietnam turun satu poin, dari dari skor 41 ke 40.
"Indonesia, kita naik dari 34 ke 37. Thailand turun satu poin dari 35 ke 34," ungkapnya.
Baca juga:
[HOAKS atau FAKTA] : Tingkat Korupsi Indonesia Rupanya Paling Parah di Dunia
Lebih lanjut Wawan menyampaikan, Laos mengalami kenaikan yang cukup drastis, dari skor 28 ke 33. Sedangkan Filipina turun dari skor 34 ke 33. Kamboja turun dari skor 22 ke 21. Terakhir, Myanmar turun dari skor 20 ke 16.
Wawan mengamini sejumlah negara di ASEAN mengalami penghambatan dari upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi.
"Hal ini ditandai dengan tadi yang naik ada beberapa Indonesia dan Singapura, tetapi Malaysia stagnan, rata-rata kenaikannya juga, Timor Leste dan Vietnam mendekati rata-rata global dan Asia Facific," tutup Wawan. (Pon)