Tiga Resto Sunda Legendaris di Bandung
Kamis, 12 Oktober 2023 -
KOTA Bandung memang selalu menjadi destinasi kuliner bagi banyak orang. Berkunjung ke Bandung rasanya tak lengkap jika kamu tidak mampir ke rumah makan khas Sunda.
Sebagai rekomendasi, Merahputih.com memilih tiga rumah makan khas Sunda yang sudah melegenda di Kota Kembang ini. Yuk simak!
1. Rumah Makan Cikawao
Rumah makan Cikawao ini dapat disebut sebagai salah satu rumah makan legendaris di kota Bandung. Bagaimana tidak, rumah makan ini sudah berdiri sejak tahun 1950.
Kini generasi ketiga yang mengelolanya. Cita rasa otentik turun menurun tetap dipertahankan demi pelanggan setianya.
Rumah makan ini secara penampilan tampak kecil dan sederhana. Jika kamu masuk, kamu akan melihat ada tiga deret meja besar. Paling hanya menampung 30-40 orang. Ruangannya juga tanpa AC.
Untuk soal menu, sajian yang dihidangkan hampir sama dengan rumah makan khas sunda lainnya. Kamu bisa temukan berbagai macam pepes, tumisan, sayur asem dan masakan sunda lainnya.
Jika jeroan sapi merupakan salah satu makanan favoritmu, kamu akan menemukan menu jeroan yang lengkap disini. Sajian jeroan khas rumah makan ini memiliki tekstur yang tidak keras dan memiliki rasa gurih dengan sedikit manis.
Rumah makan Cikawao istimewa dengan cita rasa yang kaya akan bumbu tradisional dan konon tetap dijaga secara turun menurun. Ciri khas lainnya juga terdapat di sambal terasi dan sambal oncom yang tentu saja tidak akan kamu temukan di rumah makan lain.
Jika kamu penasaran, cobalah mampir ke Rumah Makan Cikawao yang berada di jalan Cikawao No.7 Bandung, Jawa Barat. Rumah makan ini siap mengisi perut keronconganmu dari pukul 10.00 hingga 18.00.
Baca juga:
Tesla akan Bangun Restoran dan Teater Drive-In di Santa Monica

2. Warnas Bu Imas Kebon Kelapa
Di daerah sekitar terminal Kebon Kelapa, tepatnya di jalan Balonggede kota Bandung, kamu akan menemukan 4 rumah makan dengan nama yang sama, yaitu Warung Nasi (warnas) Bu Imas. Kamu hanya akan menemukan warnas ini di lokasi ini saja. Tidak ada cabang lain.
Itu merupakan pesan dari sang pendiri warung, yaitu Ibu Imas yang merasa kasihan pada pelanggannya yang rela antre untuk makan di warungnya. Ibu Imas mulai berjualan pada 1980.
Anak dan sekaligus Manager Operasional Warung Nasi Ibu Imas, Teddy Rustandi mengisahkan bahwa awalnya Ibu Imas mulai berjualan nasi rames dengan gerobak. Semakin hari, semakin ramai pelanggan.
Warnas ini kini dikelola oleh generasi kedua, tapi ciri khas dan citarasa yang sama tetap dipertahankan. Menu khas Warnas ini menyajikan menu makanan khas Sunda, tapi jika kamu kesini, jangan lupa untuk memesan Ayam Bakar, Bakwan Jagung, Karedok Leunca, Sambel Dadak beserta lalapannya. Duh, raos pisan euy!
Baca juga:

3. Warung Nasi Mak Eha Cihapit
Nah, jika ke rumah makan yang satu ini, kamu perlu sedikit berjalan melalui salah satu pasar tertua di kota Bandung, yaitu Pasar Cihapit. Ibu Djulaeha atau yang akrab dipanggil Mak Eha sudah mulai berjualan pada 1947 sebelum Pasar Cihapit itu berdiri.
Sebelumnya Pasar Cihapit ini merupakan lapangan tempat kuda-kuda dimandikan. Mak Eha merupakan orang pertama yang mendirikan warung nasi dilokasi itu.
Sampai sekarang, resep masakan warung nasi Bu Eha masih terjaga cita rasanya. Padahal Pasar Cihapit terus mengalami perubahan melintasi zaman. Bahkan kini banyak destinasi kuliner yang kekinian dan jadi tongkrongan anak muda.
Warung Nasi Bu Eha masih terus ramai seolah tak tergerus masa. Warung nasi ini buka sejak pukul 06.00-15.30 WIB, tapi terkadang ada pengunjung yang baru datang pukul 10.00 WIB atau lebih siang lagi, harus siap-siap gigit jari karena kehabisan banyak menu andalan.
Menu yang disajikan sebetulnya beragam. Sebut saja menu khas Sunda rumahan seperti gepuk, babat, limpa, soto Bandung, gorengan udang, gorengan jagung, telur balado, dan perkedel.
Tapi yang paling sering dicari orang-orang yakni gepuk, perkedel, dan aneka pepesnya. Plus, tak lengkap menyantap makanan khas Sunda jika tanpa sambalnya. Warung Nasi Mak Eha punya tiga sambal andalan yakni sambal leunca, dadak, dan karedok.
Menjaga cita rasa otentik pada usaha kuliner memang tidak mudah. Namun, jika kamu ingin mempunyai usaha kuliner yang sukses, maka hal tersebut merupakan poin terpenting. Semoga menginspirasi, ya! (dgs)
Baca juga:
Empat dari 50 Restoran Terbaik di Dunia Berada di Lima, Peru