The Habibie Center Luncurkan Proyek Tangani Sampah Laut di Indonesia

Kamis, 06 November 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - The Habibie Center (THC) dan Ocean Affairs Council (OAC) Taiwan meluncurkan kerja sama “Indonesia Marine Debris Management Cooperation Project” atau Proyek Kerja Sama Tata Kelola Sampah Laut di Indonesia).

Kerja sama ini meliputi penyelenggaraan lokakarya internasional dan penelitian bersama terkait tata Kelola sampah laut di kawasan Indo-Pasifik. Lokakarya akan diselenggarakan pada 6 November 2025 dan melibatkan pembicara dari Indonesia, Jepang, Filipina, dan Taiwan.

Sedangkan, penelitian bersama akan membahas kolaborasi internasional di bidang teknologi dan inovasi manajemen sampah plastik yang rencananya diterbitkan melalui ASEAN Briefs, sebuah kanal publikasi di bawah THC.

Acara peluncuran implementasi kerja sama di Indonesia dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Pembina THC, Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, M.B.A., dan Direktur Departemen Pembangunan Internasional OAC, Lee Shan Ying, Ph.D.

Baca juga:

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Akui RDF Rorotan masih Bermasalah Pengangkutan dan Bau Sampah, Wajar Warga Protes

Dalam pidato pembukanya, Dr. Ilham mengatakan, pentingnya meningkatkan kesadaran publik akan isu sampah laut dan dampaknya terhadap keberlangsungan ekosistem maritim.

Ia menekankan perlunya peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk semua pihak yang terlibat dalam tata kelola sampah laut melalui kerja sama internasional dan penguatan sinergi lintas sektor.

Sementara itu, Dr. Lee menyatakan bahwa sebagai masyarakat maritim, Taiwan menyadari pentingnya upaya integrasi sumber daya di antara berbagai pemangku kepentingan dengan menjadikan kemitraan internasional sebagai daya penggerak di kawasan Indo-Pasifik.

“Kerja sama antara THC dan OAC merupakan manifestasi dari visi Taiwan untuk mewujudkan laut yang sejahtera melalui kemitraan global demi masa depan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, laut tidak mengenal batas, sehingga tanggung jawab untuk melindunginya juga tidak seharusnya dibatasi oleh batas wilayah.

Muhammad Reza Cordova, Profesor Riset di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia, menyatakan, sampah laut dari wilayah Indonesia ditemukan telah hanyut ke wilayah lain, seperti Samudera Hindia dan mencapai benua lain seperti Benua Afrika.

Oleh karena itu, upaya untuk menghadapi sampah plastik membutuhkan solusi komprehensif untuk mengatasi sampah dari hulu ke hilir.

"Sinergi multipihak merupakan faktor kunci dari kesuksesan pengelolaan sampah laut di Indonesia,"

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan