Tempat Relokasi di Bantar Gebang, Warga Bukit Duri Enggan Digusur
Selasa, 12 Januari 2016 -
MerahPutih Megapolitan - Beberapa warga berusaha menolak penggusuran, yang secara keseluruhan dilakukan terhadap 97 rumah, di bantaran Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan. Penolakan tersebut pun dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu warga yang menolak adalah Barnis (47) warga RT 11.
Pria asal Padang, Sumatera Barat ini berusaha keras untuk tidak meninggalkan rumah yang telah ia tinggali puluhan tahun lamanya. Meski begitu, Barnis tidak bisa berbuat apa-apa. Rumahnya pun akhirnya dirobohkan oleh ekskavator.
"Nanti malem paling tidur di sini. Mudah-mudahan enggak hujan," ucapnya dengan wajah yang penuh duka, Selasa (12/1).
Barnis menjelaskan, alasan tidak ingin pindah ke rumah susun yang telah disediakan lantaran lokasi yang cukup jauh. Pasalnya, jika warga lain ditempatkan di dua wilayah yakni Cipinang Besar Selatan dan Pulo Gebang, Barnis harus menempati rusunawa di wilayah Bekasi.
"Enggak enak ngontrak. Di sana sewa, sama saja bohong. Lagian saya dapat tempatnya di Bantar Gebang, Bekasi," keluhnya.
Pria empat anak ini melanjutkan sebelumnya ia sempat mengajukan diri untuk tinggal di Cipinang Besar Selatan. Namun, ia tidak mendapatkan jatah rumah karena kapasitas sudah penuh.
"Pengennya ke Cipinang," kata Barnis sambil mengais puing rumahnya yang telah hancur.
Selain Barnis, terdapat sekitar 20 warga yang enggan beranjak dari bantaran kali tersebut. Meski begitu, tak ada bentrokan yang terjadi. 20 warga tersebut tampak pasrah seraya mengangkut barang-barangnya keluar rumah. (yni)
BACA JUGA: