Telan Anggaran Rp 2,7 T, Tol Pertama di Jambi Ditargetkan Selesai Juni 2024

Kamis, 29 Februari 2024 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Masyarakat Jambi dalam waktu dekat ini akan merasakan untuk pertama kali memiliki jalan tol di wilayah mereka. Pasalnya, proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 ditargetkan akan segera selesai pada Juni 2024 mendatang.

"Proyek yang memiliki panjang jalan utama 15,4 km dan jalan akses sepanjang 1,8 km, telah dimulai pembangunannya pada bulan Mei 2023 dan ditargetkan selesai di bulan Juni 2024 mendatang dengan progres saat ini mencapai 54,28 persen," kata Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo dalam rilisnya di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (29/2).

Baca Juga:

361 Kilometer Tol Trans Sumatera Masih Dalam Tahap Konstruksi



Tjahjo menambahkan kehadiran jalan tol pertama di Jambi dengan anggaran pembangunan mencapai Rp 2,76 triliun itu diharapkan akan meningkatkan sektor perekonomian serta mempermudah akses dan konektivitas antar provinsi.

Tak hanya menjadikan waktu tempuh perjalanan menjadi lebih efisien dan mengurangi kemacetan di jalur jalan nasional dari Palembang menuju Jambi, jalan tol ini juga nantinya dapat berpengaruh pada penurunan biaya transportasi, membuka peluang baru dalam perdagangan, investasi serta mendorong peningkatan arus barang dan jasa.

Dilansir dari Antara, proyek garapan KSO HK-Wika-BAP ini melibatkan serangkaian pekerjaan diantaranya rigid pavement main road, struktur main road elevated menggunakan slab on pile, struktur jembatan overpass, jembatan underpass, jembatan underpass di simpang susun (interchange) serta akses jalan tol.

Baca Juga:

Tilang Elektronik Tol Juga Berlaku di Trans Sumatera



Saat ini menyisakan pekerjaan rigid sepanjang 7,132 km, struktur main road elevated menggunakan slab on pile yang sudah berjalan 30 persen dari total empat kilometer, pengaspalan pada struktur elevated, jembatan-jembatan overpass dan underpass serta pekerjaan simpang sebidang.

Dalam upaya percepatan proyek ini, Hutama Karya menerapkan digital construction seperti ElectricDensity Gauge (EDG) untuk mengukur kepadatan tanah lebih cepat, Load Scanner untuk mengontrol volume material agar lebih presisi, Building Information Modelling untuk merencanakan, merancang,membangun maupun mengelola konstruksi dengan lebih efisien.

Kemudian penerapan digital survei dengan LiDar (Light Detection and Ranging) dan GNSS (Global Navigation Satelite System) serta penggunaan Load Scanner untuk menghindari kesalahan dalam proses perhitungan volume material yang dipakai. (*)

Baca Juga:

Lokasi SPKLU di Tol Trans Jawa dan Sumatera

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan