Tekan Harga Bahan Pokok, Pemerintah Perpanjang Rute Tol Laut Dari Jakarta ke Natuna
Senin, 24 November 2025 -
MerahPutih.com - Pemerintah memperpanjang operasional layanan tol laut dari Tanjung Periok ke Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Perpanjangan rute ini sebagai upaya menekan disparitas harga kebutuhan pokok di wilayah perbatasan.
Bupati Natuna Cen Sui Lan mengatakan pada Oktober 2025 dirinya berkunjung ke kementerian terkait untuk mengusulkan perpanjangan operasional tol laut, mengingat bulan tersebut merupakan jadwal keberangkatan terakhir kapal tol laut menuju Natuna.
Ia menegaskan, tol laut merupakan layanan pengangkutan logistik menggunakan kapal laut yang bertujuan memperlancar distribusi barang, menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, serta mengurangi kesenjangan harga antarwilayah.
Baca juga:
Program Tol Laut Telah Layani 39 Trayek dan Singgahi 115 Pelabuhan
Natuna yang masih belum mampu swasembada pangan, menurut dia, membutuhkan kehadiran tol laut, terutama jelang natal dan tahun baru, untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. karena pada periode itu Natuna kerap dilanda gelombang tinggi, sehingga kapal-kapal kecil tidak bisa beroperasi.
"Alhamdulillah, operasional tol laut sudah diperpanjang oleh pemerintah,” katanya dikutip Antara.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperindagkopum) Natuna Marwan Sjah Putra menambahkan, pemerintah memberikan subsidi biaya pelayaran untuk barang yang diangkut melalui tol laut.
Natuna menerima empat unit refrigerated container atau kontainer pendingin untuk pengiriman barang dari Tanjung Priok ke Natuna.
“Misalnya biaya angkut dari Jakarta ke Natuna sebesar Rp4 juta, setelah disubsidi menjadi Rp2 juta. Jadi pedagang hanya membayar separuhnya,” katanya.
Kapal tol laut masuk ke Natuna satu kali dalam sebulan. Selain kontainer pendingin, Natuna juga mendapat jatah kontainer barang kering. Kuota untuk Natuna khusus refrigerated container sebanyak empat unit.
Dengan perpanjangan operasional ini, pemerintah daerah berharap harga barang kebutuhan pokok di Natuna dapat tetap terjangkau dan distribusi logistik semakin lancar. (*)