Teater Topeng Blantek Betawi Jarang Dikenal Lagi

Senin, 14 September 2015 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Budaya - Kebudayaan Betawi memperkenalkan karifan lokal menjadi seorang warga Ibu Kota. Sebut saja salah satunya ondel-ondel untuk mengingatkan kebudayaan yang sejak dulu ada di Jakarta. Ondel-ondel sangat dekat di telinga, tapi untuk topeng blantek jarang sekali orang mengenal. Topeng blantek ialah teater tradisional masyarakat Betawi.

Dilansir situs resmi Kemendikbud, bahwa ada beberapa pendapat tentang kata "blantek" yang menjadi asal nama teater topeng blantek. Pendapat pertama yaitu berasal dari bunyi-bunyian musik yang mengiringi yaitu rebana biang, dua rebana biang dan satu rebana kotek menghasilkan bunyi "blang-blang tek-tek", maka muncullah kata blantek. Kedua, ingin mengucapkan bahasa Inggris tapi sedikit terpeleset. Blantek itu berasal dari bahasa Inggris yaitu blind text, artinya buta naskah. Blind text itu dibaca blantek sejak dulu.

"Topeng blantek merupakan teater rakyat Betawi yang kini hampir tidak dikenal masyarakat luas. Hanya sebagian (kecil) masyarakat Betawi yang mengetahui teater rakyat topeng blantek," demikian dilansir situs web kebudayaan Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kebudayaanindonesia.net.

Topeng blantek memiliki nilai sastra dan bahasa tersendiri yang diangkat menjadi seni pertunjukkan. Ia berciri khas menggunakan bahasa pertunjukan, seperti memuat dialog, seting, alur cerita, dan juga memuat pantun sebagai warna tersendiri. Berbeda dengan seni pertunjukkan bernama "topeng" yang biasa berisi tarian, topeng blantek berisi cerita yang dipertunjukan oleh para pemain.

Bahasa yang digunakan dalam teater rakyat ini yaitu bahasa keseharian masyarakat Jakarta yang dikenal bahasa Betawi dan Sunda. Selain bahasa Betawi, pemain topeng blantek sebagian menggunakan bahasa Sunda keseharian yang kasar. Pemain mengatakan, "kehet!" misalnya sebagai cacian dalam bahasa Sunda kasar yang biasa digunakan masyarakat Betawi.

Cerita yang dibawakan pemain teater topeng blantek yaitu cerita rakyat Betawi, misalnya cerita legenda Betawi Pitung, Jampang Mayang Sari, si Jantuk, atau lain. Legenda-legenda yang berunsur kepahlawanan itu dipertunjukkan oleh pemain blantek kepada khalayak dengan khas pertunjukan panggung. Di sana, akan dilihat pemain dengan berbagai tokoh dan karakter masing-masing sehingga membentuk keseluruhan cerita.

Kembali ke asal usul topeng blantek. Asal-usul nama kesenian ini berasal dari dua kata, yaitu topeng dan blantek. Istilah topeng berasal dari bahasa Tiongkok di zaman Dinasti Ming. Topeng asal kata dari "to" dan "peng". "To" artinya sandi dan "peng" artinya wara. Kata Topeng bila dijabarkan berarti sandiwara. Topeng blantek itu sandiwara blind text, sandiwara buta huruf.

 

Baca Juga:

Pementasan DKJ ChoreoLab: Process-in-Progress di Teater Kecil

Teater Koma Gelar "Opera Ular Putih"

Lepas dari Layar Kaca, Dinda Kanya Dewi Eksis di Teater

Ragam Karnaval Budaya di Nusantara

 

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan