Takut Bobol, Kepolisian Kanada Cuma Pakai Drone China untuk Operasi Nonsensitif

Rabu, 03 Desember 2025 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Kepolisian Berkuda Kanada (RCMP) mulai membatasi penggunaan sebagian besar armada drone buatan China milik mereka dengan alasan faktor keamanan.

Pembatasan penggunaan drone buatan China ini mencerminkan tren global yang semakin waspada terhadap perangkat teknologi asal negara tertentu karena potensi risiko keamanan siber dan intelijen.

“Risiko keamanan tinggi,” demikian alasan RCMP membatasi penggunaan drone buatan China saat rapat dengan Komite Keamanan Nasional Senat, dikutip dari laporan CBC, Rabu (3/12).

Baca juga:

Indonesia dan Yordania Bakal Bikin Drone Intai dan Tempur

RCMP mengoperasikan 1.230 unit sistem pesawat tanpa awak (RPAS), dan 973 unit atau sekitar 80 persen berasal dari produsen China.

Namun, pengoperasian drone buatan China milik RCMP kini akan dibatasi hanya untuk operasi nonsensitif, sementara operasi yang dianggap sensitif akan mengandalkan perangkat dari negara lain.

“RPAS buatan China akan dibatasi penggunaannya hanya untuk operasi nonsensitif,” tulis laporan RCMP, dilansir Antara.

Biaya Operasional Drone China Mahal

Masih dari laporan yang sama bagi RCMP, langkah ini merupakan upaya menyeimbangkan kebutuhan operasional sehari hari dengan perlindungan informasi sensitif dalam tugas penegakan hukum.

Baca juga:

Indonesia-Kanada Tekan Perjanjian Dagang, Tarif 0 Persen untuk Olahan Laut hingga Marmer

RCMP menyatakan saat ini mereka mengandalkan 232 drone buatan Prancis, Amerika Serikat, dan Belgia untuk operasi sensitif. Namun, mengganti total 973 unit RPAS buatan China diperkirakan akan menelan biaya sekitar 21,4 juta dolar AS.

Angka itu setara dengan biaya sekitar 25.000 dolar AS per unit, karena drone non China disebut hampir dua kali lebih mahal dibandingkan unit yang saat ini digunakan. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan