Tak Pandang Bulu di Hari Pertama Perluasan Ganjil-Genap
Senin, 09 September 2019 -
Merahputih.com - Polisi melakukan penilangan terhadap 40 kendaraan bermotor roda empat di hari pertama perluasan ganjil genap (Gege) di Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Utara, Senin (9/9).
Kebanyakan, alasan para pengendara melanggar Gage beragam. Ada yang tidak tahu, ada juga yang mengaku buru-buru dan ingin cepat sampai ke tujuan.
Baca Juga:
"Dari 40 itu banyakkan alasan berbagai macam, yang mungkin mau cepat," ujar Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Agung Pitoyo, Senin (9/9).
Perluasan sistem Ganjil Genap diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 88 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 155 Tahun 2018 Tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil Genap.
Pelanggar akan dikenakan sanksi sesuai Pasal 287 ayat 1 juncto Pasal 106 ayat 4 huruf a dan b Undang-Undang Lalu Lintas, dengan denda maksimal senilai Rp 500 ribu.
Dari sejumlah pengendara yang melanggar petugas juga sempat menghentikan kendaraan milik pejabat Kementerian Luar Negeri yang lupa mengganti plat kendaraan dinas.

Selain itu petugas juga menegur anggota PNS yang kedapatan melintas menggunakan plat bernomor genap. "Dalam penindakan kami tidak pandang bulu, siapa saja yang melanggar kita tindak," jelas Agung.
Kecuali untuk kendaraan pemerintah seperti pejabat negara menggunakan plat merah, kendaraan aparat Kepolisian dengan plat Polri dan TNI juga diperbolehkan.
Kepala Sudin Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Utara, Benhard Hutajulu menyebutkan ada 12 jenis kendaraan yang dikecualikan dalam perluasan Ganjil Genap 2019 tersebut.
Yakni kendaraan berstiker disabilitas, ambulan, pemadam kebakaran, angkutan umum berplat kuning, sepeda motor, kendaraan berbahan bakar listrik dan gas, truk tanki bahan bakar, kendaraan pimpinan lembaga tinggi negara, kendaraan operasional dinas, TNI-Polri, kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional, kendaraan evakuasi kecelakaan lalu lintas, hingga kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan Polri, seperti pengangkut uang, dan BBM.
Baca Juga:
Anies Dikritik, Penghapusan Ganjil-Genap Saat Weekend Ganggu Wisatawan
"Untuk kendaraan pengangkut bahan bakar dan gas ini dilihat betul, yang boleh melintas adalah kendaraan resmi pengangkutan BBM dan elpijinya seperti mobil tangki, bukan kendaraan yang bawa BBM pakai kendaraan pribadi," kata Benhard dikutip Antara.
Diketahui, perluasan Ganjil Genap 2019 ini diterapkan dalam dua shif yakni Pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB setiap Senin hingga Jumat, kecuali akhir pekan dan hari libur nasional. (*)