Anies Dikritik, Penghapusan Ganjil-Genap Saat Weekend Ganggu Wisatawan

Ilustrasi ganjil genap (ANTARA//Aprillio Akbar)
Merahputih.com - Kebijakan Pemprov DKI memperpanjang sistem ganjil genap sampai Asian Paragames atau 13 Oktober 2018 menuai kritik. Gubernur DKI Anies Baswedan dinilai tidak sepenuh hati mengatasi kemacetan lalu lintas karena kebijakan ganjil genap itu tidak berlaku pada akhir pekan.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah mengkritik tidak diberlakukannya ganjil genap saat akhir pekan malah akan memicu kemacetan parah di ruas jalan Ibu Kota Jakarta.
"Masih ada pertandingan betul masih ada ini dan itu ganjil genap khusus sabtu minggu ditiadakan karena masih macet dimana-mana," kata Trusbus saat dihubungi, Senin (3/9).
Pemerintah Provinsi DKI sendiri telah memperpanjang sistem ganjil genap hingga Asian Paragames selesai atau 13 Oktober 2018 mendatang. Namun kebijakan itu tak berlaku pada hari Sabtu dan Minggu, bahkan libur nasional.
Menurut dia, kebijakan sistem ganjil genap saat ini sudah terlihat efektif. Namun, tetap saja ada yang dirugikan yakni warga yang ingin wisata di hari libur.
"Wisatawan itu kalau mau akses jadi susah karena terkendala ganjil genap memang ini yang ditawarkan oleh Pemprov DKI memang solusi ya dalam rangka melayani para atlit. Secara keseluruhan kalau di hapus Sabtu dan Minggu ya mengganggu," ungkapnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memperpanjang kebijakan sistem ganjil genap sampai 13 Oktober 2018. Namun, dalam kebijakan itu untuk hari Sabtu, Minggu, dan libur nasional tidak diberlakukan.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penumpukan kendaraan ketika berlangsungnya perhelatan Asian Paralympics Games. Adapun Para Games akan diselenggarakan pada 6 sampai 13 Oktober 2018.
"Pemprov DKI akan meneruskan pembatasan lalu lintas sistem ganjil genap sampai dengan selesainya Asian Paralympics Games tanggal 13 Oktober," ujar Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (31/8).
Mantan Rektor Universitas Paramadiana ini beralasan memperpanjang sistem ganjil genap hingga 13 Oktober mendatang, karena untuk mempermudah pengelolaan lalu lintas dan juga menjaga kebiasaan yang sudah terbangun selama Asian Games.
"Karena kalau kita lakukan jeda, lalu kemudian harus menegakkan aturan lagi, perubahan kebiasaan lagi. Karena itu tuntaskan sampai dengan Paralympics," jelasnya. (Asp)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
PSI Tolak Rencana Sistem Ganjil-Genap di Jalan TB Simatupang, Dinilai Bukan Solusi Atasi Macet

Ganjil-Genap Cuma Berlaku 3 Hari, Masyarakat Tetap Diminta Hati-Hati

Minggu Ini, Aturan Ganjil Genap di Jakarta Hanya Berlaku Tiga Hari

Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan Saat Libur Waisak 2025

Sistem Ganjil-Genap di Jakarta Ditiadakan pada Senin-Selasa Pekan Depan

Jakarta Lengang Sistem Ganjil Genap Ditiadakan saat Libur Nasional Hari Paskah

Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan Saat Libur Nasional Wafat Yesus Kristus

Mulai 28 Maret 2025, Ganjil - Genap di Jakarta Sementara Ditiadakan

Ganjil-Genap saat Musim Mudik Lebaran 2025 Hanya Sebatas Imbauan, Bagaimana Kalau Melanggar?

Jadwal dan Lokasi Contraflow, One Way, dan Ganjil Genap Arus Mudik Lebaran 2025 di Tol Trans Jawa
