Anak Muda, Kamu Juga Bisa Kena Hipertensi

Minggu, 28 Februari 2021 - Raden Yusuf Nayamenggala

DARAH tinggi atau hipertensi rupanya tak hanya mengintai orang-orang usia senja atau lanjut usia saja. Meski prevalensi meningkat seiring bertambahnya umur.

Meski begitu, pada usia muda tak menutup kemungkinan bisa menderita hipertensi. Tapi, pada usia muda biasanya masuk dalam kategori hipertensi sekunder, penyebabnya biasanya berhubungan dengan penyakit di dalam tubuh.

Baca Juga:

Waspadai Hipertensi sebagai Komorbid Tertinggi COVID-19

pada usia muda tak menutup kemungkinan bisa menderita hipertensi (foto: pixabay/stevepb)

Seperti yang dilansir dari Antara, menurut dokter spesialis penyakit dalam, Tunggul D. Situmorang, penyakit yang dimaksud ialah penyempitan darah ginjal. Dengan memperbaikinya, tekanan darah akan terkontrol tanpa obat.

Hipertensi pada kategori tersebut, hanya terjadi pada sebagian kecil orang, termasuk di kalangan anak-anak yang penyebabnya bisa dicari dan diobati.

Sedangkan hipertensi primer, merupakan hipertensi yang penyebab langsungnya tidak diketahui. Seperti halnya ada riwayat keturunan hipertensi dari anggota keluarga, seperti orangtua.

Mengenai hal itu, Cut Putri Ariane selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa ada kecenderungan penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa terjadi di usia yang lebih muda.

Berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, terlihat angka kejadian penyakit tidak menular tersebut telah meningkat pada usia 10-15 tahun.

Baca juga:

Hipertensi, Pembunuh Senyap Penyebab Gagal Jantung

Adapun selain disebabkan oleh warisan genetik dari orang tua pada anak, pola hidup yang tidak sehat oleh orang tua dan juga anaknya, dapat memunculkan kencenderungan penyakit yang sama.

Karena itu, kamu sebaiknya menerapkan gaya hidup sehat. Salah satunya yakni membatasi asupan makanan yang asin. Hal tersebut senada dengan Sekretaris Jendral Indonesian Society of Hypertension (InaSH), dokter Eka Harmeiwaty. Dia menyarankan, untuk membatasi asupan makanan yang mengandung garam.

Hindari makanan yang kandungan garamnya tinggi (foto: froedtert)

Kemudian dokter Eka juga mengimbau untuk memeriksa label pada kemasan makanan, khususnya untuk orang yang gemar menyantap makanan siap saji, yang umumnya memiliki kandungan garam yang tinggi.

Selain itu, menjaga makanan anak pun bisa membantu pencegahan hipertensi sedini mungkin. Mengenai hal itu Dokter Eka menyarankan kepad orang tua untuk selalu memantau asupan makanan pada anak.

Bahkan, tidak ada salahnya untuk mencicipi dulu jajanan anak. Karena, bisa jadi camilan yang dimakan oleh anak mengandung kadar garam yang tinggi. (Ryn)

Baca juga:

Bahaya Hipertensi Bagi Pasien COVID-19

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan