Tahun 2016 Solar Harus Mengandung 20 Persen Biodiesel
Rabu, 27 Januari 2016 -
MerahPutih Bisnis - Pemerintah terus menggenjot penggunaan biodiesel. Melalui mandatori pemakaian Bahan Bakar Nabati (BBN) 15 persen atau yang biasa disebut B15 tahun 2015 lalu menjadi 20 persen (B20) di tahun 2016 ini.
Kenaikan tersebut, untuk mendongkrak pemanfaatan energi terbarukan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Indonesia merupakan negara pertama yang mewajibkan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar harus mengandung 20 persen biodiesel.
"Indonesia merupakan negara pertama yang mengimplementasikan B-20 ini," ujar Darmin, di Kantor Menteri Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (27/1).
Untuk menerapkan kebijakan tersebut tentu banyak sekali tantangannya. "Namun dengan keyakinan dan semangat untuk mengembangan produk dalam negeri tantangan ersebut dapat dilalui," sambungnya.
Mantan Gubernur Bank Indonesia, itu menambahkan Indonesia dapat menghemat impor Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga 6,9 juta kilo liter (KL) dengan penggunan B20.
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Rida Mulyana menyebutkan dengan pengurangan impor BBM jenis solar tersebut, pemerintah dapat menghemat devisa sedikitnya US$1,7 miliar di tahun 2016.
"Angka tersebut diperoleh ketika volume biodiesel yang disalurkan mencapai 6,48 juta kiloliter atau setara dengan 5,75 juta metrik ton CPO," jelas Rida.
Rida juga optimistis dengan penerapan B20 itu, dapat meningkatkan harga CPO di dunia hinga US$ 391 per metrik ton CPO. (rfd)
BACA JUGA:
- Harga Minyak Anjlok, Pemerintah Enggan Turunkan Harga BBM
- Harga BBM Turun Premium Jadi Rp7.150/liter, Solar Rp5.950/liter
- Setelah Premium dan Solar, Pertamax Juga Bakal Dipungut DKE
- Alasan Pungutan Dana Ketahanan Energi Ditentang Masyarakat
- UU Energi Jadi Payung Hukum Pungutan Dana Ketahanan Energi Tidak Tepat