Strategi Menkes Kendalikan COVID-19 di Kudus dan Bangkalan

Selasa, 08 Juni 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Rumah sakit dan sejumlah fasilitas kesahatan kini menanggung beban akibat penambahan jumlah kasus COVID-19 terutama terjadi di daerah yang menjadi klaster baru seperti Kudus dan Bangkalan.

Tercatat, di Kudus tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit meningkat dari sekitar 40 pasien telah mencapai mencapai 350 pasien dalam 1,5 minggu terakhir. Sementara di Bangkalan, keterisian tempat tidur isolasi meningkat dari sekitar 10 pasien hingga mencapai 70 sampai 80 pasien.

Baca Juga:

1.280 Pasien COVID-19 dari Kudus Dipindahkan ke Asrama Haji Donohudan

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan telah menyiapkan beberapa langkah untuk mengendalikan dan juga perawatan pasien COVID-19.

Kemenkes menyiapkan rumah sakit yang ada di Semarang dan juga Surabaya, untuk rujukan pasien dari Kudus dan Bangkalan. Saat ini kapasitas tempat rawat di Semarang dan Surabaya masih mencukupi. Secara nasional, dari total 72.000 tempat tidur yang dialokasikan untuk perawatan pasien COVID-19 telah terisi sekitar 31.000.

"Kita masih memiliki cadangan tempat tidur isolasi yang cukup," ujarnya kepada wartawan yang dikutip, Selasa (8/6).

Ia memaparkan, untuk mengurai dan mengurangi tekanan di rumah sakit di Kudus dan Bangkalan, pihaknya bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Mereka telah mengirimkan dokter dan perawat untuk mengisi dan mengurangi tekanan dari tenaga kesehatan yang cukup banyak terpapar COVID-19.

"Karena sudah divaksin semua alhamdulillah sampai sekarang kondisi mereka masih baik, termasuk satu orang dokter spesialis yang usianya 70 tahun," ungkapnya.

Kedua, ujar Menkes, juga dilakukan penanganan di sisi hulu. Yaitu dengan terus meningkatkan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan dan meminta semua kepala daerah untuk memastikan protokol kesehatannya (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan).

Tes COVID-19 di Suramadu, Surabaya. (Andika Eldon)
Tes COVID-19 di Suramadu, Surabaya. (Budi Lentera)

Selain itu, yang dilakukan pihaknya, pengintensifan dalam upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) atau pemeriksaan, pelacakan, dan perawatan dan meminta masyarakat untuk tidak menolak jika dilakukan penelusuran.

"Tidak usah khawatir kita tanyakan, supaya kita bisa mengurangi laju penularan. Siapa saja yang terdekat, rekan-rekan terdekat, kemudian kita tes," ujarnya.

Menkes juga menekankan pentingnya pelaksanaan isolasi mandiri bagi yang terkonfirmasi positif. Hal ini karena, hampir 80 persen penyakit ini sembuh sendiri.

"Tapi membutuhkan tempat isolasi supaya tidak menularkan, karena musuhnya adalah penularan,” ujarnya.

Langkah lainnya, penanganan COVID-19 di sisi hulu, dengan terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi. Yakni 50 ribu vaksin di Kudus dan Bangkalan. Sebagai cara mengurangi risiko penularan. (Knu)

Baca Juga:

Satgas Ingatkan Pemda Tidak Tutupi Fakta Perkembangan Kasus COVID-19

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan