Satgas Ingatkan Pemda Tidak Tutupi Fakta Perkembangan Kasus COVID-19
Tes COVID-19 di Suramadu, Surabaya, Jatim. (Foto: Andika Eldon)
MerahPutih.com - Penyebaran virus COVID-19 di daerah makin meluas terutama di Kudus dan Bangkala. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 meminta pemerintah daerah (pemda) tidak menutupi fakta tentang perkembangan kasus. Pasalnya, dengan menutupi fakta kasusdi daerah maka akan berbahaya bagi masyarakat luas.
"Misalnya mempertahankan status zonasi, tapi dengan tidak melaporkan apa fakta atau kejadian perkembangan kasus di daerah, ini sangat berbahaya bagi masyarakat kita semua," Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Ganip Warsito, Senin (7/6).
Baca Juga:
Kenaikan Kasus COVID-19 di Bandung Diklaim Masih Terkendali
Ia menegaskan, tugas Satgas adalah melindungi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia dari ancaman apapun. Tapi, Ganip meminta agar pemerintah daerah tidak ragu berkoordinasi dengan Satgas pusat jika ada kendala.
"Kita semua bekerja untuk satu, untuk sama-sama bisa melawan ini,” ucap jenderal TNI bintang tiga ini.
Ganip mengatakan, Satgas juga akan selalu memonitoring dengan kunjungan ke daerah untuk memantau pelaksanaan penanganan.
"Ini adalah pendampingan kepada pemerintah daerah, baik itu nanti kita berkolaborasi, bersinergi dengan TNI, Polri, dan pemerintah daerah setempat,” ungkap mantan Kasum TNI dan Pangdam Merdeka ini.
Belajar dari lonjakan kasus COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah, Ganip mengatakan, akan memberikan dukungan untuk menambah kemampuan pelaksanaan pemeriksaan spesimen melalui PCR.
"Hal ini karena, banyaknya kasus, sedangkan kemampuan PCR daerah sangat terbatas, dan bahkan petugasnya ada yang terkena COVID-19, sehingga kemampuan menurun," ujarnya.
Selepas mengikuti rapat terbatas bersama Presiden di Jakarta, Ganip mengakui, adanya kelemahan posko PPKM mikro dalam hal untuk melakukan pencegahan, penanganan, pembinaan, dan pemberian dukungan.
"Belajar dari pengalaman Kudus dan lima kabupaten di sekitarnya, ada kelemahan di tingkat ini. Oleh karenanya, fungsi posko PPKM mikro ini akan terus kita berdayakan, kita optimalkan, paling tidak untuk melakukan tugasnya memonitor dan mengevaluasi data kasus daerah dan menyusun strategi penanganannya," kata Ganip. (Knu)
Baca Juga:
Kapolri Sebut Kunjungan Keluarga Jadi Salah Satu Penyebab Meroketnya Kasus COVID-19
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Nikita Mirzani Divonis 4 Tahun Bui di Kasus Pemerasan Bos Skincare, Bayar Denda Rp 1 M
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Bengkel Kebakaran, TransJakarta Koridor 13 Mampang-Ciledug Cuma Sampai Halte JORR Petukangan
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
PSSI Resmi Akhiri Kontrak Patrick Kluivert Usai Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026
Calon Praja IPDN Meninggal Setelah Pingsan Saat Ikut Apel Malam
Mal Ciplaz Klender Kebakaran, Api Berawal dari Korsleting di Restoran Solaria
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Diwarnai Kartu Merah, Timnas Indonesia Kalah 2-3 dari Arab Saudi
Timnas Arab Saudi Berbalik Unggul atas Indonesia di Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026
Lifter Indonesia Rizki Juniansyah Raih Dua Emas dan Catatkan Rekor Dunia di Norwegia