Stasiun Karet Dinonaktifkan Berdasarkan Hasil Kajian Selama 5 Tahun
Jumat, 31 Januari 2025 -
MerahPutih.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) menargetkan integrasi tiga stasiun Karet, BNI City, dan Sudirman sudah berlaku mulai April 2025. Proses integrasi ini sudah melalui kajian selama 5 tahun lebih.
"(Kajian integrasi) sudah dimulai sejak 2020 lalu," kata Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto, kepada awak media di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (31/1).
Rencana integrasi ketiga stasiun itu bagian dari rencana peningkatan layanan kepada penumpang. Kajian mempertimbangkan faktor keselamatan serta bertujuan untuk memangkas waktu tempuh dan kenyamanan penumpang.
Baca juga:
Stasiun KRL Karet Jakarta Bakal Ditutup, Politikus PDIP Perjuangan Protes
Berdasarkan hasil kajian intergrasi itu, Stasiun Karet nantinya hanya akan dilalui KRL tanpa naik atau turun penumpang. Adapun, penumpang KRL akan diarahkan untuk naik dan turun di Stasiun BNI City.
Sebelumnya, PT KAI menyatakan kondisi Stasiun Karet sudah tidak layak untuk melayani penumpang. Berdasarkan riset dan pengamatan faktual yang dilakukan, posisi Stasiun Karet hanya berjarak 350 meter dari Stasiun BNI City.
Saat ini dalam satu jam pengguna KRL yang masuk ke stasiun karet mencapai hampir 2 ribu penumpang, dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit. Artinya Stasiun Karet idealnya membutuhkan kapasitas ruang tunggu sebanyak 330 orang.
Baca juga:
Stasiun Karet Bakal Ditutup, Alasan dan Dampaknya Bagi Penumpang
Padahal, saat ini hall Stasiun Karet hanya dapat menampung sekitar 150 orang, yang membuatnya lebih berisiko terhadap keselamatan pengguna. Belum lagi akses menuju pintu masuk Stasiun Karet rentan memicu kemacetan lantaran berada dekat perlintasan sebidang.
"KAI Commuter sebagai pengelola Commuter Line berkomitmen menjadikan safety atau keselamatan pengguna sebagai prioritas, faktor keselamatan menjadi pertimbangan utama," ungkap VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus belum lama ini. (*)