Skandal Kasus Korupsi Chromebook, Kejari Periksa 8 Sekolah dan 10 Pejabat

Kamis, 11 September 2025 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Kasi Intel Kejari Solo, Widhiarso Nugroho, akhirnya buka suara terkait jumlah sekolah yang diperiksa terkait kasus dugaan korupsi Chromebook di Kemendikbudristek periode 2019-2022.

Pada kasus ini, Kejagung telah menetapkan Eks Mendikbudristek, Nadiem Makarim, sebagai tersangka.

“Sebanyak 8 sekolah dan 10 pejabat di Solo diperiksa Kejaksaan Negeri Solo untuk dimintai klarifikasi,” ujar Widhiarso, Kamis (11/9).

Ia mengatakan, perincian 8 sekolah yang dimaksud terdiri dari 4 SD dan 4 SMP. Sementara untuk pejabatnya yang 10 orang, terdiri dari Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, kepala bidang, dan perwakilan sekolah.

Baca juga:

Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kasus Korupsi Laptop, Kejari Periksa Sekolah di Solo

“Sekolah yang kami periksa terdiri dari 4 SD dan 4 SMP terkait kasus dugaan korupsi laptop Chromebook,” kata dia.

Adapun yang diperiksa adalah para penerima manfaat sekolah-sekolah yang ada di Solo. Terkait jumlah penerima manfaat tersebut, ia tidak menjelaskan berapa jumlah pastinya.

“Pemeriksaan ini untuk memastikan benar atau tidak mereka menerima,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kejagung melalui Kejari Solo memeriksa sejumlah sekolah di Kota Solo, terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek periode 2019-2022.

Baca juga:

JPPI Sebut Korupsi Pengadaan Laptop di Kemendikbudristek Bukti Bobroknya Sistem Pendidikan Indonesia

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Dwi Ariyatno membenarkan adanya pemeriksaan sekolah oleh Kejari Solo. Hal itu terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek periode 2020-2022.
“Ada beberapa (sekolah) yang dimintai keterangan, pengumpulan materi untuk pembuktian,” kata Dwi.
Ia menyebutkan, bantuan laptop tersebut diberikan saat kepala Disdik Solo sebelum dirinya. Ia baru menjabat sebagai Kadisdik pada 13 Agustus 2025.

“Yang diperiksa Kejari Kadisdik Etty Retnowati (pensiun) dan Dian Renata (Kepala Bappeda). Tapi memang dasarnya klarifikasi pada penerima, kemarin yang dipanggil kedinas lama, sebagai pengelola, kabid, dan pejabat lama lain,” kata dia

Baca juga:

Awal Kasus Korupsi Pengadaan Laptop Terbongkar, Dari ‘Kesepakatan’ Nadiem dengan Google

Ia menambahkan, pemeriksaan sekolah penerima manfaat dilaksanakan dua pekan lalu. Untuk jumlah sekolah diperiksa, pihaknya belum mengetahuinya. (Ismail/Jawa Tengah)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan