Siswa SD Karawang Meninggal. Keluarga Tuntut Penjelasan Imunisasi

Selasa, 29 November 2016 - Zulfikar Sy

Nyaris serupa dengan yang terjadi di Garut, keluarga siswi kelas 6 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Purwasari Karawang, mempertanyakan terkait proses pemberian vaksin yang dilakukan terhadap alamarhum anak mereka.

Clara Minarti Pricilia siswi kelas 6 tersebut meninggal hari Kamis (24 Nov.) Dua hari sebelumnya Selasa (22 Nov.) Clara memperoleh imunisasi di sekolah, bersama dengan teman-teman sekolahnya.   

Pakarta salah seorang keluarga Clara kepada wartawan,  hari Senin (28 Nov) menjelaskan setelah pulang ke rumah dari sekolah di hari imunisasi tersebut, tangan Clara bekas di suntik membiru dan badannya mengalami panas tinggi.

"Kami tidak tahu kalau Clara sudah diimunisasi karena tidak di beritahu pihak sekolah sebelumnya. Keluarga mengira Clara sakit demam biasa, sehingga orangtuanya hanya memberi obat warung. Dan kondisi demam menurun," tutur Pakarta.

Hari Rabu (23 Nov) kondisi Clara kembali mengalami panas tinggi bahkan ketika itu seluruh persendian tubuh korban dibarengi pegal-pegal. Kembali, kondisi panas turun setelah pihak keluarga memberi obat yang sama sebelumnya.

Namun keesokan harinya, Kamis (24 Nov) Clara mengalami kejang. Pihak keluarga pun membawanya ke RS Karya Husada mendapatkan penanganan medik, tetapi di dalam perjalanan nyawa Clara sudah tidak tertolong.

Meski begitu Pakarta yang mewakili pihak keluarga mengatakan, keluarga hanya berharap pihak sekolah bisa memberikan penjelasan terkait proses pemberian vaksin yang dilakukan.

"Akibat meninggalnya Clara Minarti Pricilia,  pihak orang tua tidak akan menempuh jalur hukum. Kami akan melakukan jalur kekeluargaan. Clara tidak akan diautopsi dan telah langsung dimakamkan," jelas Pakarta.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Purwasari dr Iin Indiati seperti dilaporkan korankarawang.com, hingga berita ini diturunkan belum memberikan tanggapannya. Dirinya beralasan masih mencari tahu sumber penyebab kematian Clara.

"Kami nanti akan coba minta laporan hasil dari RS Karya Husada, untuk mencari tahu. Kalau memang harus diautopsi, maka akan dilakukan itu," ucapnya

Diakui Iin, sebelumnya pihak Puskesmas sudah memperingatkan pihak sekolah serta orangtua siswa, bahwa siswa-siswi yang sakit tidak diperbolehkan ikut imunisasi. (dsyamil)

BACA JUGA

  1. Menduga Anak Meninggal Karena Imunisasi, Keluarga Tuntut Puskesmas Garut

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan