Siapa Han Duck-soo Presiden Sementara Korea Selatan yang Terancam Digulingkan?
Kamis, 26 Desember 2024 -
MerahPutih.com - Han Duck-soo baru menjabat sebagai Presiden Sementara Korea Selatan kurang dari sebulan. Namun, ia sudah harus menghadapi ancaman pemakzulan.
"Partai Demokrat, partai oposisi di Korsel, mengancam akan memakzulkan Han jika ia tidak segera menunjuk tiga hakim untuk mengisi kekosongan di Mahkamah Konstitusi," tulis reuters.com (26/12)
Han mengatakan, ia tidak akan menunjuk hakim sampai partai politik mencapai kesepakatan, karena melakukannya tanpa konsensus politik akan merusak tatanan konstitusional.
Namun pemakzulan itu dianggap tak bakal mudah. Han adalah seorang teknokrat sekaligus politisi berkarier panjang.
Han lahir 75 tahun lalu. Ia kenyang pengalaman karena telah bekerja di bawah lima presiden baik dari aliran konservatif atau liberal selama tiga dekade lebih.
Baca juga:
Krisis Politik Korea Selatan, Oposisi Siap Gulingkan Presiden Sementara Han Duck-soo
"Han dikenal karena pengalamannya yang luas dan reputasinya sebagai sosok rasional—kualitas yang sangat dibutuhkan dalam perannya saat ini," sebut theguardian.com (16/12).
Peran-perannya mencakup duta besar untuk Amerika Serikat, menteri keuangan, menteri perdagangan, sekretaris presiden untuk koordinasi kebijakan, perdana menteri, duta besar untuk OECD, dan kepala berbagai lembaga pemikir dan organisasi.
Han punya gelar doktor ekonomi dari Harvard. Ia cakap dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan diplomasi. Reputasinya juga tak sembarangan. Ia sohor sebagai sosok rasional dan pekerja keras.
Han telah menjadi perdana menteri sejak masa jabatan Yoon dimulai pada 2022. Ini kedua kalinya ia menjabat. Sebelumnya ia jadi perdana menteri di bawah presiden Roh Moo-hyun pada 2007-2008.
Baca juga:
Setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Dimakzulkan, inilah Kelanjutan Pemerintahan
"Dia telah melayani di pos-pos penting dalam urusan negara murni karena pengakuan atas keterampilan dan keahliannya, tanpa terikat faksi politik," kata Yoon saat menunjuk Han pada 2022.
Yoon menambahkan, "Saya pikir Han adalah kandidat yang tepat untuk menjalankan urusan nasional sambil mengawasi dan mengoordinasikan kabinet, dengan pengalaman luas yang mencakup sektor publik dan swasta."
Kepemimpinan Han diperkirakan akan berlangsung selama berbulan-bulan hingga pengadilan konstitusi memutuskan apakah akan mencopot Yoon atau mengembalikan kekuasaannya.
Jika Yoon dicopot, pemilihan presiden harus diadakan dalam 60 hari, sampai saat itu Han akan tetap memimpin. Kecuali ancaman pemakzulan terhadap Han berhasil gol. (dru)
Baca juga: