Seperti Apa Rasa Darah Manusia Bagi Nyamuk?
Jumat, 16 Oktober 2020 -
PERNAH penasaran enggak sih kenapa nyamuk demen banget sama darah kita? Peneliti dari AS akhirnya menemukan alasannya.
Mengutip laman New York Post dan Daily Mail yang merangkum hasil penelitian yang dipublikasi di jurnal Neuron, tim peneliti mengidentifikasi neuron individu dalam nyamuk yang merasakan rasa darah 'khas dan lezat' manusia.
Neuron ini dipicu dan mengirimkan impuls listrik saat nyamuk menyedot darah, yang mengirimkan informasi tentang bagaimana rasa darah manusia. Untuk studi ini, tim fokus pada nyamuk aedes aegypti, yang merupakan ancaman besar bagi kesehatan manusia.
Baca juga:
"Kami pikir rasa darah pada nyamuk adalah pengalaman yang benar-benar unik," kata pemimpin penelitian, Leslie B. Vosshall, Ph.D., di Universitas Rockefeller New York. Bagi nyamuk darah kita rasanya seperti permen asin manis seperti salted caramel.

Apa kamu tahu? Nyamuk jantan hanya makan nektar bunga, sementara yang betina memakan nektar bunga dan darah. Nyamuk betina bahkan memiliki indra spesial yang membantunya menemukan darah, ini dibutuhkan untuk nyamuk bereproduksi.
Peneliti juga menemukan bahwa nyamuk betina memiliki mulut yang terpisah untuk setiap kesempatan, sebuah 'sweet tooth' untuk gula dan mulut seperti alat suntik yang menembus kulit untuk mengekstrak darah.
Untuk melihat neuron perasa nyamuk bekerja, para peneliti memodifikasi nyamuk secara genetik dengan tanda yang bersinar ketika sel saraf diaktifkan.
Mereka kemudian mengamati sel mana di stylet (bagian mulut serangga yang menusuk) yang menyala sebagai respons terhadap makanan yang berbeda.
Peneliti menipu nyamuk untuk berubah ke mode makan darah dengan menawarkan empat campuran yang ditemukan pada darah.
Di antaranya glukosa (gula), natrium klorida (garam), natrium bikarbonat (ditemukan dalam darah dan baking soda) dan adenosin trifosfat (ATP) senyawa yang memberikan energi ke sel dan tidak memiliki rasa apapun bagi lidah manusia. Darah asli dan palsu digunakan untuk eksperimen ini.
Baca juga:
Kenali Bahaya dan Cara Mencegah Penyakit Chikungunya Akibat Gigitan Nyamuk

Uniknya, nyamuk bisa merasakan rasa ATP bahkan sangat mengasyikkan dan bermanfaat bagi mereka. Ini berarti bahwa nyamuk betina bisa merasakan rasa yang manusia tidak bisa rasakan.
"Sekitar setengah dari sel saraf di stylet diaktifkan oleh darah, setengahnya lagi secara misterius tidak diaktifkan oleh apa pun yang kami tawarkan kepada mereka," kata Dr Vosshall pada lamlan MailOnline.
Dari penemuan itu diasumsikan, separuh (nyamuk) lainnya mungkin merasakan rasa pahit seperti penolak serangga atau komponen darah lainnya yang diuji dalam penelitian.
"Kita semua cukup enak untuk seekor nyamuk," ucap Veronica Jové dari Rockefeller, pemimpin uji rasa yang tidak ortodoks di laboratorium Vosshall pada New York Post. Meskipun terkesan memiliki selera makan yang rumit, nyamuk tidak pilih-pilih dalam memilih mangsa manusia.

Dalam penelitian sebelumnya, tim ilmuwan menemukan nyamuk dapat mendeteksi pengusir DEET dengan kaki mereka dan telah mengidentifikasi reseptor bau yang digunakan nyamuk untuk membedakan antara manusia dan non-manusia.
Tapi sedikit yang diketahui tentang indera perasa serangga, meski itu kunci penyebaran penyakit ke manusia. Saat ini, nyamuk menyebarkan penyakit seperti malaria, demam berdarah, dan demam kuning yang membunuh setidaknya setengah juta orang setiap tahun melalui gigitannya.
Dengan penemuan baru ini, peneliti berharap bahwa pemahaman yang lebih baik tentang indera nyamuk dapat menghasilkan cara baru untuk menghentikan mereka untuk menggigit kita dan menyebarkan penyakit.
Misalnya, manusia bisa minum obat oral sebelum pergi ke tempat yang banyak nyamuk. Obat yang dibaratkan oleh Vosshall sebagai obat kutu bulanan untuk anjing, berpotensi mengganggu selera nyamuk terhadap darah.
"Jika nyamuk tidak bisa mendeteksi darah, dalam teori mereka tidak akan bisa menyebarkan penyakit," tulis Jové dalam sebuah studi. (lev)
Baca juga: