Sekjen PSI Kritik Amien Rais soal Partai Setan dan Partai Allah
Sabtu, 14 April 2018 -
MerahPutih.com - Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) angkat bicara menanggapi soal pernyataan Ketua Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Amien Rais yang menyebut ada dua katagori partai di Indonesia saat ini yakni 'Partai Allah dan Partai Setan'.
Sekjen PSI, Raja Juli Antoni, mengatakan apa yang dilontarkan Amien Rais suatu pernyataan yang tak bijak. Sebab sebuah partai itu mempunyai niat dan ideolegi untuk berjuang dalam kebaikan bangsa Indonesia.
"Kami dari PSI meyakini bahwa semua partai berniat berjuang untuk kebaikan bangsa dengan ideologi dan strategi yang tentu saja berbeda Sangat tidak bijak untuk mengkategorikan "Partai Allah" dan "Partai Setan." Siapa yang tentukan, dan apa pembuktiannya?," kata Raja melalui rilis Sabtu (14/4).

Lebih lanjut, pria kelahiran Pekanbaru, Riau ini merindukan berpikir sejuk Amien Rais yang dahulu sebagai tokoh sepuh bangsa.
Raja pun bertanya-tanya kepada mantan ketua MPR itu dari mana kesimpulan gerakan ganti Presiden 2019 yang terjadi di daerah dikehendaki oleh Allah. Ia pun berharap Amin Rais sebagai petuah yang sejuk dan bijak.
"Apabial tokoh Reformasi itu bersikukuh kategorikan partai tertentu sebagai partai Allah, sangat melawan logika rakyat Indonesia bila mantan Presiden PKS dan Gubernur Jambi dari PAN keduanya bisa sampai berurusan dengan KPK. Satu sudah terpidana, satu lagi ditahan menunggu persidangan. Atau mungkin ini sebaliknya Pak Amien, bahwa yang Kuasa ingin tunjukkan watak asli partai-partai ini?," tutupnya.
Seperti diketahui, Amien Rais saat memberi tausiah dalam Gerakan Indonesia Salat Subuh berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (13/4) mengatakan saat ini ada dua kekuatan partai di Indonesia yaitu Hizbullah yakni partai yang membela allah dan partai hizbusy syaithan.

Ia mengklaim partai PAN, Gerindra dan PKS adalah kumpulan orang beriman yang membela islam dan allah.
Sementara orang-orang yang anti Tuhan, otomatis bergabung dalam "partai setan". Namun mantan Ketum Muhammadiyah ini enggan menjelaskan siapa yang dimaksud partai setan. (Asp)