Sejumlah Produsen Mobil Hentikan Bisnis di Rusia

Kamis, 03 Maret 2022 - Raden Yusuf Nayamenggala

SEJUMLAH produsen mobil dan truk global, termasuk Motors Co dan DAimler Truck Jerman, menangguhkan beberapa bisnis d Rusia. Hal tersebut dilakukan setelah Rusia melakukan invasi ke Ukraina.

Sejak pekan lalu Rusia menginvasi Ukraina, hal itu menandai serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Buntut dari serangan tersebut, banyak perusahaan yang menghentikan operasinya di Rusia, menyusul sanksi Barat terhadap Rusia.

Baca Juga:

Mengenal Pasukan Chechnya yang Mendukung Invasi Rusia ke Ukraina

Seperti halnya raksasa energi BP Plc, investor asing terbesar di Rusia. Menurut laporan seperti yang dikutip dari laman reuters, BP Plc mengumumkan pada akhir pekan, bahwa perusahaan itu meninggalkan 20 persen sahamnya di Rosneft, yang dikendalikan negara dengan biaya hingga 25 miliar dolar.

Beberapa produsen mobil besar menangguhkan bisnis di Rusia (Foto: pixabay/maxwdhs)

Pada hari Senin (28/2), General Motors (GM) mengatakan, bahwa pihaknya akan menangguhkan semua ekspor kendaraan ke Rusia, sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut.

Perusahaan yang berbasis di detroit tersebut tidak memilik pabrik di Rusia, hanya menjual sekitar 3.000 kendaraan setiap tahun di sana, dan memiliki rantai pasokan yang terbatas.

"Kami bersama rakyat Ukraina, hilangnya nyawa merupakan sebuah tragedi dan perhatian utama kami adalah keselamatan orang-orang di kawasan itu," jelas GM pada sebuah pernyataan.

Sementara itu, Produsen mobil asal Swedia, Volco Cars, mengatakan bahwa mereka akan menghentikan pengiriman mobil ke pasar Rusia, hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.

Juru bicara Volvo menjelaskan, bahwa produsen mobil mengekspor kendaraan ke Rusia dari pabrik di Swedia, Tiongkok dan Amerika Serikat. Berdasarkan data industri, Volvo telah menjual sekitar 9.000 mobil di Rusia pada tahun 2021.

Sementara itu, Volkswagen di Rusia untuk sementara menghentikan pengiriman mobil ke diler hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Baca Juga:

Imbas Rusia Menginvasi Ukraina, Harga Bitcoin Kebakaran

Sebelumnya, Volkswagen mengatakan, bahwa akan menghentikan produksi selama beberapa hari minggu ini, pada dua pabrik di Jerman setelah penundaan dalam mendapatkan suku cadang yang dibuat di Ukraina.

Banyak produsen mobil yang membekukan kegiatan bisnisnya di Rusia (Foto: pixabaya/pride1979)

Kemudian produsen mobil lainnya yakni Daimler Truck, menyatakan akan membekukan kegiatan bisnisnya di Rusia, termasuk kerjasama pembuatan truk Rusia Kamaz, yang 47 persen dimiliki kolomerat asal Rusia, Rostec.

Menurut laporan surat kabar Handelsblatt, Mercedes-Benz Grop pun mencari opsi hukum untuk melepaskan 15 persen sahamnyadi Kamaz secepat mungkin. Juru bicara Mercedes mengatakan, bahwa kegiatan bisnis itu harus dievaluasi ulang, mengingat peristiwa invasi Rusia ke Ukraina.

Tak hanya itu, produsen mesin truk AS Cummins Inc, juga menolak membahas hubungannya dengan Kamaz. Pihaknya memperkirakan sejumlah dampak bisnisnya di Rusia. Namun sayangnya tidak ada rincian detail rencana tersebut. (Ryn)

Baca Juga:

Penjualan Mobil Global Rontok Gara-Gara Invasi Rusia

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan