Sejumlah Manfaat Rutin Donor Darah
Jumat, 28 Juni 2024 -
MerahPutih.com - Rutin melakukan transfusi darah rupanya baik bagi kesehatan mental. Transfusi atau yang lebih dikenal donor darah ini merupakan aktivitas kemanusiaan yang sangat membantu di dunia medis.
Dilansir dari laman Healthline, donor darah membuat kesehatan emosional dan fisik menjadi lebih baik. Pasalnya dapat mengurangi stres, meningkatkan kesejahteraan emosional, bermanfaat bagi kesehatan fisik.
Donor darah juga membantu menghilangkan perasaan negatif, memberikan rasa memiliki dan mengurangi isolasi dan membuat diri lebih baik karena dapat berguna untuk orang lain.
Bagi yang ingin mendonor darah, tidak ada paksaan untuk melakukannya. Aktivitas ini sepenuhnya dimintai konsen dari pendonor darah.
Jika telah mantap untuk mendonorkan darah, nantinya tenaga medis akan mengambil 470 ml darah dari pembuluh darah vena lengan pendonor yang memenuhi syarat.
Baca juga:
Selain kesehatan mental, donor darah juga baik untuk menjaga kondisi kesehatan jantung. Dengan donor darah mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah, dan dampaknya aliran darah lebih lancar, jantung berdetak dengan lebih teratur dan stabil.
Saat aliran darah lancar, ini akan berkontribusi pada kesehatan organ tubuh lainnya. Di mana organ-organ tubuh sehat, berfungsi dengan baik. Pendonor darah berisiko lebih rendah untuk terkena berbagai penyakit, seperti serangan jantung, kanker, dan stroke.
Donor darah juga bermanfaat untuk melawan kolesterol jahat. Hal ini terjadi karena dengan donor darah risiko terbentuknya plak atau sumbatan di pembuluh darah (aterosklerosis) pun berkurang, sehingga aliran darah dan fungsi organ bisa berjalan lancar.
Donor darah juga mendorong pembaruan sel. Hal ini terjadi karena meningkatkan sumsum tulang akan menggantikan sel darah merah yang didonorkan dengan yang baru, disertai hemoglobin yang baru dan sehat.
kemudian donor darah juga dapat membantu seseorang mengetahui kondisi kesehatan tubuhnya. pasalnya dalam prosedur butuh darah maka ada pemeriksaan kesehatan. Mereka harus melewati sejumlah pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit serius, seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan sifilis. (Tka)