Sejumlah Manfaat Rutin Donor Darah

Frengky AruanFrengky Aruan - Jumat, 28 Juni 2024
Sejumlah Manfaat Rutin Donor Darah

Ilustrasi donor darah. (Foto: I-stock)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Rutin melakukan transfusi darah rupanya baik bagi kesehatan mental. Transfusi atau yang lebih dikenal donor darah ini merupakan aktivitas kemanusiaan yang sangat membantu di dunia medis.

Dilansir dari laman Healthline, donor darah membuat kesehatan emosional dan fisik menjadi lebih baik. Pasalnya dapat mengurangi stres, meningkatkan kesejahteraan emosional, bermanfaat bagi kesehatan fisik.

Donor darah juga membantu menghilangkan perasaan negatif, memberikan rasa memiliki dan mengurangi isolasi dan membuat diri lebih baik karena dapat berguna untuk orang lain.

Bagi yang ingin mendonor darah, tidak ada paksaan untuk melakukannya. Aktivitas ini sepenuhnya dimintai konsen dari pendonor darah.

Jika telah mantap untuk mendonorkan darah, nantinya tenaga medis akan mengambil 470 ml darah dari pembuluh darah vena lengan pendonor yang memenuhi syarat.

Baca juga:

Asupan Tepat untuk Dikonsumsi Sebelum Donor Darah

Selain kesehatan mental, donor darah juga baik untuk menjaga kondisi kesehatan jantung. Dengan donor darah mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah, dan dampaknya aliran darah lebih lancar, jantung berdetak dengan lebih teratur dan stabil.

Saat aliran darah lancar, ini akan berkontribusi pada kesehatan organ tubuh lainnya. Di mana organ-organ tubuh sehat, berfungsi dengan baik. Pendonor darah berisiko lebih rendah untuk terkena berbagai penyakit, seperti serangan jantung, kanker, dan stroke.

Donor darah juga bermanfaat untuk melawan kolesterol jahat. Hal ini terjadi karena dengan donor darah risiko terbentuknya plak atau sumbatan di pembuluh darah (aterosklerosis) pun berkurang, sehingga aliran darah dan fungsi organ bisa berjalan lancar.

Donor darah juga mendorong pembaruan sel. Hal ini terjadi karena meningkatkan sumsum tulang akan menggantikan sel darah merah yang didonorkan dengan yang baru, disertai hemoglobin yang baru dan sehat.

kemudian donor darah juga dapat membantu seseorang mengetahui kondisi kesehatan tubuhnya. pasalnya dalam prosedur butuh darah maka ada pemeriksaan kesehatan. Mereka harus melewati sejumlah pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit serius, seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan sifilis. (Tka)

#Donor Darah #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Indonesia
PMI Kekurangan Stok Darah Selama Ramadan, DPC PDIP Donor Darah Massal
Stok sebanyak-banyaknya minimal 500 kantong karena setiap ranting ada 10 orang.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 29 Maret 2025
PMI Kekurangan Stok Darah Selama Ramadan, DPC PDIP Donor Darah Massal
Bagikan