>MerahPutih Kesehatan- Sehat itu murah. Asupan gizi yang lengkap dan seimbang diantaranya. Tumbuh kembangnya seorang Bayi Lima Tahun (Balita) ada empat unsur yang menentukan, lingkungan misalnya. Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Yogya, Bali, Kalimantan Timur merupakan Provinsi yang kesehatan anaknya terbaik di Indonesia.
>Menurut DR. Dr. H Tb Rachmat Sentika, Sp.A., MARS, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Bintaro ini mengatakan, asupan gizi yang lengkap dan seimbang yang diperlukan oleh anak dalam memenuhi kebutuhan gizinya untuk saat ini. Artinya mengandung tujuh jenis yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, air, vitamin dan oksigen. Tidak hanya asupan gizi yang lengkap yang harus diperhatikan tetapi komposisinya pun harus difokuskan lebih banyak ke proteinnya, karena penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak dan syaraf si kecil agar tumbuh secara optimal sebagai anak yang sehat cerdas ceria, dan berakhlak mulia. Moto empat sehat lima sempurna dalam beberapa tahun terakhir diganti dengan Nutrisi yang lengkap dan seimbang, mengandung tujuh jenis nutrisi dan seimbang disesuaikan dengan kebutuhan Anak dalam asupan gizinya.
>
>

>
Empat hal yang mempengaruhi tumbuh kembang balita
>Dalam hal ini tumbuh kembangnya seorang Balita ada empat unsur yang mempengaruhi, dikenal dengan teori Bloom, yang mengatakan bahwa Empat hal yang mempengaruhi kesehatan si buah hati gizi atau nutrisi, lingkungan, perilaku dan genetik atau sering diganti pelayanan kesehatan. Dengan demikian apabila dapat memenuhi ke empat unsur di atas dengan optimal maka kerawanan penyakit pada Balita dapat dicegah.
>“Kebiasaan cuci tangan bisa menurunkan 94% kejadian infeksi diare, batuk pilek, dan penyakit infeksi lainnya karena kebiasaan cuci tangan sejak kecil akan mencegah berbagai kuman, baik bakteri, cirus, cacing masuk ke dalam tubuh kita dan si jantung hati. Memang beberapa penyakit seperti difteri, tetanus, pertussis, campak, tyhus, kolera, radang otak dan radang paru-paru (peneumonia) dapat dicegah dengan Imunisasi, karena itu pemberian imunisasi harus dilakukan pada bayi dan Balita, Hepatitis B, BCG,DPT 1 2 3 , Polio 1,2,3 , campak, Typhm, HIB 1 2 3 dan MMR. Mari kita cegah kerawanan berbagai infeksi pada anak yang mematikan dengan cuci tangan dan imunisasi,” jelas Rachmat Sentika yang pernah menjabat sebagai Staf Ahli Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra) saat jaman Menteri Agung Laksono, Staf ahli Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
>Baginya sehat itu murah, karena dengan sehat dapat mencegah sakit yang mahal. Dengan ini ia pun berpesan dan mengajak biasakan merubah paradigma berpikir bahwa mencegah lebih murah lebih baik dari pada mengobati dan menunggu penyakit, dan sakit itu mahal. Kebiasaan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah modal penting bagi tumbuh kembang anak yang optimal. Timbanglah Balita setiap satu bulan sekali dan 5-12 tahun setiap tiga bulan sekali, pastikan asupan gizinya optimal lengkap dan seimbang, pastikan sudah di imunisasi bila diare beri oralit. Seperti pesan dari lagu ‘Aku anak sehat’ tubuhku kuat karena ibuku rajin dan cermat, semasa bayi sesalu diberi ASI, makanan bergizi dan imunisasi, berat badan ku ditimbang selalu posyandu menunggu setiap waktu bila ibu diare ibu telah waspada pertolongan oralit telah siap sedia.
>
>

>
Penyakit yang Perlu Diwaspadai
>Sementara itu yang patut diwaspadai di Jakarta adalah penyakit menular karena lingkungan padat misalnya Demam berdarah karena banyak nyamuk, penyakit diare karena lingkungan yang kumuh, batuk pilek dan radang paru karena udara yang kurang baik, dengan meningkatkan kesehatan pribadi dan menjaga lingkungan yang bersih, keadaan kesehatan anak di Jakarta akan jauh lebih baik.
>“Pemerintah sangat peduli pada kesehatan anak, kesehatan anak telah menjadi prioritas pembangunan, sehingga berbagai upaya telah dikembangkan seperti posyandu, karang balita, Bina keluarga balita, Posyandu Paud, kampanye oralit, Imunisasi lengkap untuk tujuh penyakit, Penangulangan TBC, Malaria dan AIDS dan penyakit menular lainya serta upaya promotif,
preventive, kuratif dan
rehabilitative telah banyak dilakukan. Disetiap desa disebar bidan agar setiap kelahiran ditolong oleh tenaga kesehatan. Bayi harus ditimbang setiap sebulan sekali di posyandu, diberikan vaksinasi imunisasi lengkap untuk tujuh penyakit, bila sakit tersedia layanan kesehatan anak terintegratif disemua Puskesmas dan Rumah sakit. Tercapainya program MDGs Millenium Development Goals, yang sebagian besar terkait dengan kesehatan anak, Tujuan MDGs 1 menghapus kemiskinan dan kelaparan, kedua anak anak harus sekolah minimal sembilan tahun, ketiga pembangunan gender digelorakan, ke empat fokus kesehatan untuk menurunkan kematian bayi, yang tinggi 34/1000 kelahiran dan meninggal karena rematuritas, BBLR dan infeksi. Kelima menurunkan kematian ibu melahirkan yang masih tinggi sekitar 15 000 ibu hamil meninggal dari lima juta persalinan,” ujar sang dokter.