Secara Umum, Kasus Sembuh COVID-19 di Provinsi Prioritas Alami Peningkatan

Jumat, 06 November 2020 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyatakan secara umum seluruh provinsi prioritas cenderung terus mengalami peningkatan kesembuhan dalam rentang 27 September 2020 hingga 1 November 2020.

"Tren kesembuhan tertinggi berada di Sulawesi Selatan, dari yang sebelumnya 74,06 persen pada 27 September, menjadi 90,09 persen pada tanggal 1 November. Ini adalah peningkatan yang cukup tinggi," ujar Wiku, Jumat (6/5).

Selain itu, ada Sumatera Utara juga menunjukkan tren kesembuhan yang baik, dari sebelumnya pada 27 September sebesar 64,19 persen menjadi 81,66 persen pada 1 November.

Baca Juga:

Warga yang Habis Liburan Panjang Diminta Tes COVID-19

Namun, perhatian perlu diberikan kepada provinsi Papua, terutama Kota Jayapura dengan persentase kematian tertinggi. Melihat persentase kesembuhannya, per 27 September sebesar 62,8 persen, namun per 1 November menurun menjadi 51,31 persen.

"Bagi provinsi yang menunjukkan tren penurunan kesembuhan, mohon benar-benar ditingkatkan kualitas pelayanan kesehatannya, dan kepada masyarakat dimohon segera memeriksakan diri jika mengalami gejala COVID-19, agar penanganan dapat dilakukan sejak dini dan meningkatkan kesembuhan," pesan Wiku.

Ia juga menyebut perlu ada evaluasi terhadap operasional laboratorium di seluruh Indonesia. Hal ini berkaitan dengan menurunnya jumlah tes spesimen COVID-19.

"Menurut analisis data terjadi penurunan testing setiap akhir minggu ataupun saat libur panjang. Ini merupakan salah satu tantangan yang sedang kita coba selesaikan," kata Wiku.

Wiku mengatakan pihaknya terus mendorong pemerintah daerah untuk melakukan testing secara maksimal dan menyeluruh. Hal ini sebagai upaya deteksi dini terhadap kasus positif COVID-19 di daerahnya masing-masing.

Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi COVID-19 di Bukit Duri, Jakarta, Ahad (18/10/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras
Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi COVID-19 di Bukit Duri, Jakarta, Ahad (18/10/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras

Selain itu, Satgas juga rutin berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas laboratorium dan fasilitas pendukung lainnya seperti reagen.

Namun, Wiku mengakui masih terdapat kendala seperti wilayah testing yang luas dan jumlah masyarakatnya.

"Dalam mendukung upaya testing, masyarakat dapat segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat jika mendapat gejala COVID-19," ujarnya.

Terkait menurunnya jumlah hasil testing, Wiku menuturkan terdapat kendala pada alat testing dan tenaga pemeriksa. Kendatu begitu, dia menekankan Satgas akan berkoordinasi dengan pemda dan laboratorium-laboratorium untuk memastikan alat testing dan SDM yang dibutuhkan.

"Karena jumlahnya cukup banyak kita harus memastikan satu per satu. Untuk total alat dan SDM yang dibutuhkan tergantung jumlah penduduk dan luas daerah," jelasnya.

Baca Juga:

Tim Riset Unpad: Tidak Ada Hal Mengkhawatirkan Uji Klinis Fase 3 Vaksin COVID-19

Wiku menyampaikan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan perbaikan dan penyelarasan koordinasi pe data dari kabupaten/kota ke provinsi dan ke pusat yakni, Kementerian Kesehatan.

Satgas COVID-19 mengantisipasi akan adanya update data setelah proses verifikasi di tingkat daerah dan pusat. "Ini merupakan upaya untuk mencapai tingkatan satu data dan interoperabilitas data pusat dan daerah," ucap Wiku. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan