Sebelum Digusur, Komplek Batalyon Siliwangi Jadi Sarang Narkoba
Kamis, 08 Januari 2015 -
MerahPutih Nasional - Komando Daerah Militer Jaya menggusur komplek Batalyon Siliwangi di Cililitan, Jakarta Timur pada Kamis (8/1).
Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI (Inf) Agus Sutomo mengatakan tujuan utama penggusuran bekas komplek Batalyon Siliwangi adalah untuk mendirikan rumah dinas bagi prajurit TNI aktif. Kebutuhan rumah dinas untuk prajurit TNI aktif sudah sangat mendesak, sebab dalam kenyataan TNI mengalami kekurangan lahan untuk rumah dinas bagi prajuritnya.
"Banyak prajurit Kodam Jaya yang rumahnya jauh, ngontrak pula. Mereka harus pergi pagi-pagi ke tempat kerjanya. Tak jarang juga ada yang mengalami kecelakaan. Maka dari itu kita sedang usahakan rumah dinas yang layak, yang dekat dengan Kodam agar memudahkan dan menyejahterakan para prajurit," kata Jenderal bintang dua di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (8/1).
Lebih lanjut bekas Danjen Kopassus melanjutkan bahwa komplek Batalyon Siliwangi dihuni sekitar 400 orang warga. Dari jumlah tersebut hanya 80 orang keluarga pensiunan tentara. Sedangkan sisanya adalah penduduk sipil.
Bukan hanya itu, Pangdam menjelaskan kawasan komplek Batalyon Siliwangi kini berkembang menjadi sarang peredaran narkoba, perjudian dan minuman keras.
"Setelah ditelusuri ternyata tempat tersebut sudah tumbuh subur perjudian, mabuk-mabukan dan narkoba," tandas Pangdam.
"Baca Juga: Pengusiran Paksa Warga Sipil di Perumahan Kompleks Batalyon Siliwang Dirampungkan Sore Ini
Sarang Narkoba
Jajaran Polda Metro jaya dan Pangdam Jaya pernah melakukan penggerebekan ke komplek Batalyon Siliwangi pada tanggal 19 Desember 2014 lalu. Dalam penggerebekan itu, 9 warga ditangkap. Setelah diperiksa, 2 di antaranya positif menggunakan narkoba. Selain itu aparat gabungan menyita barang bukti narkoba, petugas juga menyita miras oplosan yang belakang banyak menelan korban jiwa.
Mantan Danpaspamres itu melanjutkan pihaknya melakukan penggerebekan dengan harapan komplek TNI bebas dari peredaran narkoba.
"Jadi saya nggak mau rumah saya dikotori," kata Agus beberapa waktu lalu.
Mantan Danjen Kopassus itu mengaku prihatin dengan peredaran narkoba di Indonesia. Berdasarkan data BNN, tak kurang dari 4,2 juta warga mengonsumsi narkoba. Parahnya lagi, 50% merupakan pengguna akut dan sulit disembuhkan.
Pria yang pernah menjabat sebagai Komandan Paspampres itu sangat berharap kompleks TNI bebas dari peredaran narkoba, apalagi sarang kejahatan.
"Jadi saya nggak mau rumah saya dikotori," ujar Agus.
Mantan Danjen Kopassus itu mengaku prihatin dengan peredaran narkoba di Indonesia. Berdasarkan data BNN, tak kurang dari 4,2 juta warga mengonsumsi narkoba. Parahnya lagi, 50% merupakan pengguna akut dan sulit disembuhkan.
"Bahkan sekarang setiap hari pengguna narkoba meninggal 20-30 orang. Ini salah satu ancaman nyata bagi bangsa kita. Tidak ada yang menghendaki kita terlibat narkoba. Sebaliknya kita semua harus melawan narkoba," demikian Agus.
Penggerebekan miras dan narkoba ini berlangsung pada Jumat 19 Desember hingga Sabtu 20 Desember 2014 dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Sebanyak 300 personel TNI dari Kodam Jaya dan 200 personel dari Polda Metro Jaya diturunkan dalam operasi ini. (bhd)
Follow Twitter Kami di @MerahPutihcom
Like Fanpage Facebook kami di Merahputih.com