Scalping atau Day Trading, Memilih Gaya Trading yang Sesuai
Jumat, 15 Maret 2024 -
MERAHPUTIH.COM - SCALPING atau day trading menjadi pilihan yang sering dipikirkan kebanyakan trader pemula. Keduanya merupakan gaya trading paling populer. Setiap gaya trading punya kelebihan dan kekurangan.
Perlu diketahui nih, perolehan trader tidak bergantung pada waktu, tetapi volatilitas atau pergerakan harga pasar. Sesuai dengan besarnya volatilitas yang digunakan trader, ada dua gaya trading yang dikenal, yaitu:
- Day trading: posisi dibuka dalam satu hari, dan trader tidak meninggalkan pasar tanpa menutup trade.
- Scalping: beberapa trade dalam periode yang singkat. Scalper dapat membuka hingga 100 trade per jam.
Baca juga:
Pakar Trading Octa Berikan Panduan Taklukkan Emosi untuk Trading Cuan
Ada beberapa kriteria utama scalping dan day trading yang menentukan seberapa efektif pendekatan trading, yakni:
1. Temperamen
Trader berisiko paling tinggi membuat banyak keputusan trading dalam satu menit. Trader lain mungkin butuh beberapa jam hanya untuk satu trade.
2. Waktu volatilitas
Perubahan harga paling jelas terjadi pada waktu yang sudah bisa diperkirakan, baik saat pertemuan sesi trading di zona waktu yang berbeda atau saat rilis berita ekonomi. Selain itu, tiap sesi trading memiliki gaya perubahan harga yang unik.
3. Likuiditas
Makin sering transaksi dilakukan di pasar mata uang, makin banyak komisi yang dibayarkan trader. Komisi yang dibayarkan pada instrumen yang sangat likuid seperti EURUSD, USDJPY, GOLD, dan BTC terbilang kecil karena likuiditasnya tinggi.
Dari semua itu, Octa, broker internasional penyedia layanan trading online di seluruh dunia sejak 2011, menyebut dua parameter penting yang perlu dipertimbangkan ketika memilih gaya trading, yaitu temperamen dan ketersediaan waktu luang. Keduanya akan memengaruhi kemampuan kamu mengikuti pasar.
Orang dengan kepribadian koleris/sanguin bisa menjadi scalper yang sangat baik karena metode scalping memerlukan reaksi yang bagus terhadap kemunculan sinyal dan fiksasi profit yang cepat. Karakter orang dengan temperamen ini cenderung lebih bergerak cepat dan gesit, sehingga trade cepat dalam jumlah banyak sangat cocok bagi mereka.
Bagi orang yang lebih tenang, scalping akan terkesan terlalu agresif. Kebutuhan untuk bereaksi cepat pada perubahan kondisi pasar bisa jadi tidak nyaman.
Trading intraday lebih cocok untuk orang plegmatis/melankolis. Transaksi jauh lebih sedikit sehingga ada waktu untuk membuat keputusan, dan posisi dapat dibiarkan terbuka lebih lama. Dari perspektif psikologi trading, yang tak kalah penting ialah profit dalam setiap trading lebih besar. Trader dengan gaya intraday tidak bangun pada pukul 05.00 dengan pikiran bahwa mereka melewatkan semua titik entry. Sebaliknya, jadwal mereka dibuat sedemikian rupa sehingga punya waktu untuk tidur, tidak terburu-buru, dan dapat menyeimbangkan trading dengan kehidupan pribadi.
Praktik kedua gaya trading tersebut, ketika diasah dengan latihan, dapat menghasilkan profit besar baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sebagai trader, kamu ialah individu dengan kepentingan tersendiri di pasar. Untuk mencapai tujuan tersebut, kamu dapat mencoba beragam gaya dan strategi trading dan memutuskan mana yang paling sesuai.(*)
BACA JUGA: