Satgas Pangan Bareskrim Siap Tindak Tegas Penimbun Pangan
Jumat, 09 April 2021 -
Merahputih.com - Satuan Tugas Pangan Bareskrim Polri memastikan stok pangan selama bulan Ramadan hingga lebaran 2021 cukup. Meski begitu, polisi akan tetap melakukan pemantauan terkait indikasi penimbunan bahan pangan.
“Cadangan (pangan) cukup sampai dengan lebaran,” kata Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Jumat (9/4).
Agus mengatakan tim Satgas Pangan sudah bekerja mencari indikasi-indikasi penimbunan pangan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga:
Wahai Emak-Emak, Harga Cabai Mulai Naik. Mau Tahu Berapa?
Agus memastikan jika pihaknya akan menindak tegas siapa saja yang melakukan tindakan penimbunan pangan dengan tujuan menguntungkan diri sendiri.
“Ketersediaan yang utama, stabilisasi harga pangan dengan mencegah terjadinya penimbunan. Kalau terjadi dan kita temukan akan ditindak tegas oleh Satgas Pangan,” pungkas Agus.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, memastikan inflasi menjelang Ramadan 1442 Hijriah di DKI Jakarta masih terjaga. Anies juga memastikan stok pangan menjelang Ramadan juga aman terkendali.
“Kita akan antisipasi (inflasi) jelang Ramadan, di mana dari tahun ke tahun kita menemukan situasi yang hampir sama,” ujar Anies.
Anies telah melihat dan mendengarkan paparan dari para jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) beserta BUMD pangan yang menyebutkan pasokan jelang Ramadan aman.
Apabila pasokan bahan pokok aman, kata dia, maka permintaan akan terjaga bahkan meningkat, sehingga akan menggerakkan perekonomian.
“Bila kosumsi rumah tangga bergerak, maka akan berdampak besar pada rute menuju recovery dari pandemi,” jelas Anies.
Baca Juga:
Harga Cabai Naik, Inflasi di Februari 0,10 Persen
Berdasarkan data dari TPID Provinsi DKI Jakarta, inflasi di DKI relatif terjaga dan lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Tercatat, inflasi Jakarta sebesar 0,06 % (mtm), atau sebesar 1,11% (yoy) pada Maret 2021. Secara kumulatif, inflasi Jakarta sampai dengan Maret 2021 tercatat sebesar 0,38% (ytd) lebih rendah dari periode yang sama tahun 2020 yaitu 0,85% (Knu)