Harga Cabai Naik, Inflasi di Februari 0,10 Persen


Sayur. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga cabai rawit dan ikan segar menjadi pemicu terjadinya inflasi pada Februari 2021 sebesar 0,10 persen. Cabai rawit dan ikan segar sama-sama menyumbang andil inflasi 0,02 persen pada Februari 2021.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kenaikan harga cabai rawit terjadi di 65 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan kenaikan harga tertinggi di Pangkalpinang 39 persen dan Merauke 38 persen.
Baca Juga:
Pulihkan Ekonomi, Pemerintah Jaga Inflasi Tetap Rendah
Sedangkan, kenaikan harga serupa juga terjadi untuk komoditas ikan segar karena cuaca yang buruk di beberapa wilayah menyebabkan nelayan tidak melaut dan pasokan menjadi terbatas.
Komoditas lain yang ikut menyumbang inflasi pada periode ini adalah kenaikan tarif jalan tol yang menyumbang andil 0,02 persen dan tarif angkutan udara dengan andil 0,01 persen.
"Tarif jalan tol mengalami kenaikan mulai 17 Januari 2021 di beberapa ruas jalan tol seperti di Surabaya dan Bekasi dan menyumbang inflasi di 56 kota IHK," kata Suhariyanto.
Sementara itu, komoditas yang menjadi komponen penahan inflasi adalah daging ayam ras dan telur ayam ras yang masing-masing menyumbang andil deflasi 0,02 persen serta tomat dan cabai merah yang sama-sama menyumbang andil 0,01 persen.
Komoditas lain yang mengalami deflasi adalah harga emas yang mengalami penurunan dan menyumbang andil 0,02 persen, karena harga emas batangan dan logam mulia turun dan berpengaruh ke harga emas perhiasan dibandingkan Januari di 78 kota IHK.

Ia juga memaparkan, selama Februari 2021 sebanyak 56 kota mengalami inflasi dan 34 kota mengalami deflasi dari keseluruhan 90 kota IHK. Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju 1,12 persen, dan inflasi terendah masing-masing terjadi di Tasikmalaya dan Sumenep sebesar 0,02 persen.
Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,55 persen dan deflasi terendah masing-masing terjadi di Malang dan Tarakan 0,01 persen. Inflasi tertinggi pada Februari terjadi di Mamuju, atau sama seperti di Januari.
"Ini karena Mamuju belum pulih usai adanya musibah. Tapi inflasi Februari ini menurun karena adanya penurunan harga ikan segar," ungkapnya. (Asp)
Baca Juga:
Cuaca Buruk Bikin Inflasi di Januari
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen

Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi

Fenomena Rojali di Mall Nyata Adanya, BPS: Kelompok Kelas Menengah dan Atas Kini Lebih Irit

Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia

Penduduk Miskin Ekstrem Sebanyak 2,38 Juta, Garis Kemiskinan Rp 609.160 Per Kapita Per Bulan

Tingkat Konsumsi Antara Kaya dan Miskin di Indonesia Timpang, Kelas Menengah Ke Bawah di Perkotaan Makin ‘Ngirit’

Pengeluaran Kelompok Penduduk 40 Persen Terbawah Naik Drastis

Prabowo Bilang Pengangguran dan Tingkat Kemiskinan Absolut Turun, BPS Sebut Masih Validasi
