Sampai Enggak Diberi 'Lampu Hijau' PUPR, TNI Bakal Dilibatkan Garap Jalur Puncak II
Kamis, 20 Februari 2020 -
Merahputih.com - Pasukan TNI bakal dilibatkan menggarap Jalur Puncak Dua atau biasa disebut Poros Tengah Timur (PTT), jika permohonan membangun jalan alternatif Jalur Puncak Cisarua tak kunjung digubris Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kalau sampai 2021, kita tidak dibantu dan kita sudah bikin proposal dan kalau tidak juga ditanggapi, kita nekad saja oleh TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa)," ujar Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/2).
Baca Juga
Menurutnya, Pemkab Bogor juga sudah menyiapkan Rp5 miliar untuk pembukaan jalan yang menghubungkan antara Sukamakmur Kabupaten Bogor dengan Cipanas Kabupaten Cianjur itu. Sehingga jika tak juga digubris PUPR, Anggaran tersebut bisa digunakan oleh TNI melalui program rutin gotong royong bernama TMMD.
"Kita buka aja dulu yang penting. Dananya sudah disiapkan Rp5 miliar untuk PTT. Jadi harus ada upaya paksa, bertahap saja. Kalau Rp5 miliar tidak cukup bisa ditambah lagi," tegas Ade Yasin.
Menurut Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu Jalur Puncak Dua diperlukan untuk memecah kepadatan volume kendaraan di Jalur Puncak Cisarua yang kerap terjadi, terlebih pada setiap akhir pekan.
"Pembangunan Jalur Puncak Dua harus segera dilakukan. Jalur alternatif tersebut diperlukan untuk memecah kemacetan lalu lintas di kawasan Puncak yang kian parah, terutama pada akhir pekan," bebernya.
Selain mempermudah akses masyarakat, pembangunan jalan yang ditaksir menelan biaya Rp1,2 triliun itu bisa mendongkrak perekonomian warga sekitar. "Jika dilihat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah tersebut, tergolong masih minim," katanya.
Baca Juga
Masyarakat juga diharapkan ikutan gotong royong. Pembangunannya, sebagaimana dikutip Antara, memang harus dipaksa karena memang kebutuhan. (*)