Saat stres, Anda lebih mudah tergiur menyantap makanan berkarbohidrat.

Selasa, 23 Januari 2018 - Rina Garmina

SEDANG stres? Coba amati pola makan Anda. Pasti Anda lebih mudah tergiur pada makanan berkarbohidrat tinggi ketimbang lemak.

Tidak usah heran. Ini adalah hal yang wajar. Stres dapat mengaktifkan neuron-neuron di otak yang merangsang keinginan menyantap karbohidrat. Peneliti dari National Institute for Physiological Sciences di Jepang menemukan adanya hubungan stres dengan makanan tinggi karbohidrat.

Tikus-tikus yang tengah stres ternyata menyantap makanan tinggi karbohidrat tiga kali lebih banyak daripada tikus lain. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal ilmiah Cell Report.

Profesor Yasukiho Minokoshi dari National Institute for Physiological Sciences mengungkapkan respons yang sama terjadi pada orang-orang yang sedang stres. Sayang, mereka kerap tidak menyadari kalau neuron memengaruhi pola makan.

Akibatnya, penderita stres cenderung menyalahkan diri sendiri lantaran tidak dapat mengendalikan nafsu makan mereka saat stres. Seandainya tahu penyebabnya adalah neuron, mereka pasti tidak akan menyalahkan diri sendiri.

Menekan neuron-neuron spesifik tidak akan langsung memperbaiki pola makan. Akan tetapi, ketika molekul tertentu pada neuron ditekan aksinya, orang tidak mudah tergiur pada makanan berkarbohidrat tinggi.

Dengan adanya temuan ini, Profesor Minokoshi menyarankan pemberian zat pengaktif neuron kepada orang-orang yang terlalu banyak mengonsumsi lemak. (*)

Cek apakah Anda sedang terserang stres dengan membaca artikel ini: Kenali Gejala Stres dengan Menjawab 9 Pertanyaan ini.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan