Stres Picu Masalah Jantung, Bawa Santai Saja Tiap Masalah


Stres memicu penyakit jantung. (Foto: Unsplash/Christian Erfurt)
MerahPutih.com - Hidup memang penuh masalah, tapi jangan selalu dipikirkan. Banyak memikirkan masalah dapat menyebabkan stres. Celakanya, stres tak hanya mengganggu kesehatan mental, tetapi dapat memicu penyakit fisik seperti masalah jantung.
Dilansir Health, stres memicu peningkatan detak jantung. Stres yang berkelanjutan meningkatkan tekanan darah dan membuat penyempitan pembuluh darah. Hal ini membuat risiko terkena masalah kardiovaskular seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan serangan jantung jadi lebih tinggi.
Sebanyak 10 persen hingga 40 persen orang bekerja mengalami stres terkait pekerjaan, dan 33 persen di antaranya nyatanya mengalami stres kronis yang parah. Orang yang mengalami stres akibat pekerjaan lebih besar kemungkinannya terkena penyakit kardiovaskular.
Pekerjaan dengan tingkat stres tinggi didefinisikan sebagai pekerjaan yang menuntut secara psikologis, beban mental, beban koordinasi, dan tekanan waktu. Selain itu, orang mengalami stres ketika mereka kurang memiliki kendali atas pekerjaan mereka.
Baca juga:
55 Persen Remaja Indonesia Kurangi Stres Lewat Aktivitas yang Disukai
Stres kronis dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan tekanan darah tinggi, yang keduanya merupakan faktor penyebab peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.
Untuk menghindari stres, Mental Health Foundation membagikan sejumlah kiatnya. Stres dapat dihindari dengan mengonsumsi makanan sehat karena itu memengaruhi suasana hati. Hindari pula kebiasaan buruk semisal merokok dan mengonsumsi alkohol untuk menghindari stres. Kebiasaan buruk hanya akan meningkatkan ketegangan suatu masalah.
Kamu juga memerlukan waktu tidur yang cukup. Stres bisa datang ketika kondisi fisik kamu sedang lemah atau kelelahan akibat kurang tidur.
Terpenting, jangan pernah keras terhadap diri sendiri. Kamu tidak perlu mengeluh dan menyalahkan diri atas masalah yang menimpa kamu. Percayalah, semua orang pasti pernah mengalami hari-hari yang buruk. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja

Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
