Ruangan Kerja Digeledah Bareskrim, Wajah Dirut Pelindo II RJ Lino Pucat
Sabtu, 29 Agustus 2015 -
MerahPutih, Bisnis-Air muka Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino berubah pucat pasi saat mendapati ruangan kantornya sedang digeledah oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. Di saat yang sama ponsel Lino berdering, di ujung sana terdapat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil.
Seperti anak mengadu ke bapaknya, Lino membeberkan pengeledahan yang dilakukan Bareskrim Mabes Polri. Dalam percakapan yang disaksikan awak media, Lino lantang menegaskan bahwa dirinya merasa tengah dihukum oleh media. Bahkan dia mengatakan kepada Sofyan Djalil bahwa dirinya berencana untuk mengundurkan diri sebagai Dirut Pelindo, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mengusut kasus ini.
Petugas dari Bareskrim Mabes Polri mencari file dokumen terkait 10 crane yang tak berfungsi sehingga memengaruhi proses dwelling time alias bongkar muat di pelabuhan. Seperti diketahui, pengeledahan ruangan RJ Lino terkait kasus korupsi pengadaan crane senilai Rp45 miliar dari Tiongkok untuk delapan pelabuhan yaitu Bengkulu, Teluk Bayur, Palembang, Banten, Pontianak, Panjang, Jambi, dan Cirebon. Namun, menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Victor Edi Simanjuntak setelah dibeli kesepuuh crane tersebut tidak terpakai. (Rfd)
"Kalau presiden nggak bisa clear, saya berhenti. Susah ini kalau benar ini negeri begini. Kami seperti dihukum sama media," kata Lino di kantornya, Jumat (28/8).
Baca Juga:
Pangkas Dwelling Time, Rizal Ramli Terapkan Jalur Merah dan Hijau
Penyidik Polda Metro Jaya Periksa Empat Saksi Baru Kasus Dwelling Time
Tujuh Langkah Rizal Ramli Pangkas Dwelling Time