RSUD Pasar Minggu Keluhkan Terlambatnya Pencairan Insentif Tenaga Medis
Rabu, 19 Agustus 2020 -
MerahPutih.com - Sejumlah tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu juga belum menerima insentif menangani pasien COVID-19.
Direktur RSUD Pasar Minggu, Dr Yudi belum mau mengungkapkan secara gamblang dari kapan petugas medis di tempat kerjanya bekerja itu belum terima uang tambahan.
Baca Juga
Petugas Medis RSUD Koja Belum Terima Insentif Selama 5 Bulan
Adapun, besaran uang tambahan yang diberikan bagi tenaga medis yakni, dokter spesialis Rp15 juta, dokter umum/dokter gigi Rp10 juta, bidan atau perawat Rp7,5 juta, dan tenaga medis lainnya Rp5 juta.
"Iyah benar belum keluar (insentifnya)," ujar Yudi saat dihubungi wartawan, Rabu (19/8).
Ia juga tak menjelaskan lebih lanjut perihal insentif untuk tenaga medis dan dokter tersebut. Yudi justru menyarankan agar menanyakan masalah tersebut ke Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI.
"Mungkin bisa ditanyakan ke Dinkes ya pak," ungkap dia.

Hal serupa juga dirasakan oleh petugas medis RSUD Koja yang selama 5 bulan dari Maret hingga Juli 2020 belum menerima insentif penanganan corona.
"Iya, belum (terima). Kalau kami dari Maret 2020 mestinya sudah mulai terhitung diberi insentif sampai saat ini," kata Dirut RSUD Koja IBN Banjar, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (18/8).
Padahal Banjar mengaku, sudah mengumpulkan data dan melengkapi persyaratan administrasi seluruh petugas atau pegawai di tempatnya bekerja.
Baca Juga
Dikabarkan Dirut Pasar Jaya Positif Corona, Wagub DKI: Ya Informasinya Begitu
"Karena, kami juga harus lampirkan foto copy, nomor rekening, dan kartu pegawainya dia, termasuk surat pertanggungjawaban (SPJ) sudah kami buat dan sudah kami kirim juga. Terus kemudian, sampai saat ini personel untuk kami di RSUD Koja, itu sama sekali belum diterima karena masih proses, mungkin," ungkapnya. (Asp)